Dalam sebuah thread diskusi di FB group BETA-UFO, pertanyaan benarkah Bulan pernah terbelah dua ini sempat terlontar. Setelah ditelaah lebih lanjut, ternyata pertanyaan ini termasuk pertanyaan populer di Internet, dan telah beredar selama beberapa waktu.
Pertanyaan ini sendiri muncul akibat adanya desas-desus yang menginformasikan telah ditemukannya
bukti ilmiah oleh tim ekspedisi Apollo bahwa Bulan pernah terbelah hingga ke perutnya, yang mana berarti mengkonfirmasi kebenaran dari salahsatu mujizat Nabi Muhammad SAW, yaitu terbelahnya Bulan menjadi dua:
"Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah SAW, lalu Rasulullah SAW bersabda: Saksikanlah oleh kalian". ~ HR Abdullah bin Masud ra, Shahih Muslim No.5010.
Peristiwa terbelahnya Bulan ini disinggung pula dalam Al-Qur'an surah Al-Qamar ayat 1:
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
“Telah dekat (datangnya) Kiamat dan telah terbelah bulan.” (QS. Al Qamar: 1)
Polemik muncul ketika apa yang dianggap sebagai bukti ilmiah yang membuktikan mujizat Rasulullah SAW ini benar pernah terjadi, dan bahwa Kiamat telah dekat, dianggap oleh sebagian pihak sebagai
hoax, atau tipuan yang disengaja untuk memberikan persepsi yang salah.
Untuk mencegah disinformasi, dan malah berbalik merugikan ummat muslim, maka ada baiknya kita telaah kebenaran dari klaim ini dengan menjustifikasi kebenaran dari klaim yang dibuat tersebut.
Asal-muasal isyu: Artikel mengenai cerita Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, atas kesaksian Daud Musa Pitkhok
Dari beragam artikel di internet yang bisa dilacak via Google, semuanya merujuk pada suatu kisah yang diceritakan oleh Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, atas cerita Al-Hizb Al-Islamy atau Daud Musa Pitkhok, mengenai suatu acara perbincangan di TV BBC Inggris yang diikuti oleh pewawancara, beserta tiga narasumber ahli Astronomi dari Amerika Serikat. Salahsatu dari tiga ahli Astronomi AS ini kemudian konon menyatakan bahwa dana luar biasa yang mereka (AS) keluarkan untuk misi ke Bulan menghasilkan temuan berharga yaitu adanya bukti ilmiah mengenai terbelahnya Bulan.
Berikut ini cuplikannya:
Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?”
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: "Dipersilahkan dengan senang hati.”
Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah....
Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi di antara presenter, seorang Inggris, dengan 3 orang pakar ruang angkasa AS.
Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal pada saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna”.
Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia."
Di antara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakinya di bulan, di mana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dolar.
Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, ”Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?”
Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dolar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun."
Maka presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?"
Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!"
Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?”
Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah, terpotong, di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, 'Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali'."
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, “Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, “Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dolar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin!" [1]
Walaupun seperti cukup meyakinkan dan menggugah semangat keimanan, sayangnya klaim ini muncul dan kemudian dipercaya kaum muslim secara luas hanya berdasarkan
good faith dan
husnudzon atau sifat berbaik sangka, namun menyisakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Tidak jelas siapa ahli Astronomi AS yang dimaksud
- Tidak jelas apa bukti yang dimaksud
- Tidak jelas data apa yang dianalisa
- Tidak jelas alat pendeteksi apa yang dipakai (untuk mendeteksi adanya bekas patahan di Bulan)
- Tidak jelas metode analisa yang dipakai
Jadi kalau digambarkan melalui skema, runutannya adalah sebagai berikut:
Adapun bukti yang dikatakan ilmiah ini, sayangnya tidak dinyatakan secara eksplisit berupa apakah ia, juga tidak ada keterangan yang jelas. Padahal untuk bisa dinyatakan sebagai bukti ilmiah maka identitasnya harus jelas, teruji bebas dari kesalahan penafsiran dan asumsi, serta dapa di cross-check oleh peneliti lainnya.
Tulisan yang di copy-paste ratusan kali di Internet itu sendiri ternyata bersumber hanya dari sebuah blog luar negeri tanpa kredibilitas yang jelas:
http://www.aulia-e-hind.com/Prophet.htm, dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh seseorang bernama Sukmayana, di blog nya
http://sukmayana.blog.com/Moon/, yang kini sudah tutup
[2].
Jadi betulkah terdapat bukti ilmiah telah terbelahnya Bulan? Bagaimana dengan foto-foto yang banyak beredar di Internet yang menggambarkan Bulan dengan apa yang nampak seperti bekas patahan?
Bukti foto terbelahnya Bulan
Pada beberapa artikel mengenai topik yang sama, memang ada ditampilkan gambar permukaan Bulan yang sepertinya terbelah, namun demikian foto yang dimaksud sebenarnya adalah gambar dari sebuah fitur geografis Bulan yang dikenal sebagai
Rilles [3], namun tidak ada pernyataan spesifik juga bahwa bukti inilah yang dimaksud.
Adapun Rilles, sejauh yang para peneliti ketahui, bukanlah suatu fenomena yang membuktikan terbelahnya Bulan, atau terdapat hanya khusus di Bulan saja:
Rille (German for 'groove') is typically used to describe any of the long, narrow depressions in the lunar surface that resemble channels. Typically a rille can be up to several kilometers wide and hundreds of kilometers in length. However, the term has also been used loosely to describe similar structures on a number of planets in the Solar System, including Mars, Venus, and on a number of moons. All bear a structural resemblance to each other. [3]
|
Ariadaeus Rille dipotret pada misi Apollo X [y] |
Jikapun betul Rilles yang dimaksud sebagai "bukti ilmiah", maka klaim ini adalah bukti Bulan pernah terbelah otomatis gugur, karena berdasarkan pengamatan dan penelitian diketahui bahwa rata-rata Rilles hanya memiliki kedalaman yang relatif dangkal, tidak sampai jauh ke kedalaman Bulan seperti yang di-klaim oleh ilmuwan misterius dalam acara talkshow BBC UK tersebut.
Penekanan bahwa Rilles bukanlah bekas terbelahnya Bulan, juga dijelaskan juga oleh T. Djamaluddin, yang pada tahun 2007 menjabat sebagai Peneliti Utama Astronomi dan Astrofisika, LAPAN Bandung, dalam blog nya sebagai berikut:
Gambar itu hanyalah salah satu kanal sempit (disebut rille) yang dinamakan Ariadaeus Rille. Kanal seperti itu banyak terdapat di permukaan bulan dan bentuknya bermacam-macam, ada yang hampir lurus (seperti Ariadaeus Rille tersebut), ada juga yang berkelok-kelok (seperti Hadle Rille). Panjangnya bisa ratusan km, lebarnya beberapa kilometer, dan dalamnya bisa ratusan meter. Pembentukannya dari proses aktivitas geologis permukaan bulan, bukan karena celah bekas bulan terbelah. Jadi, anggapan bahwa kanal itu adalah bukti bahwa bulan pernah terbelah sangat mengada-ada. [2]
Adapun T. Djamaluddin sendiri semenjak bulan Mei 2011 menjabat sebagai Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan LAPAN.
Jika foto Rilles tersebut bukanlah bukti yang dimaksud, maka adakah bukti lain yang bisa mendukung klaim telah ditemukannya bukti ilmiah telah terbelahnya Bulan ini?
Hal ini bisa kita telusuri dengan mengidentifikasi teknik dan instrumen apa sajakah yang para astronot Apollo gunakan kala mereka menjelajah dan meneliti Bulan? Dan apakah instrumen ini bisa melakukan penginderaan patahan hingga jauh ke kedalaman Bulan?
Eksperimen Thumper
Sayangnya selain dari dugaan bahwa Rilles lah yang dimaksud, tidak ada bukti lain yang dianggap cukup kuat untuk mendukung klaim pernyataan ilmuwan tersebut. Adapun jenis eksperimen yang para astronot dari misi Apollo lakukan di permukaan Bulan adalah eksperimen seismik buatan yang diberi nama "Thumper"
[5] . Eksperimen ini melibatkan peledakan terkendali bahan peledak kekuatan kecil, dalam skala kecil, di permukaan Bulan, dimana data seismiknya kemudian direkam untuk dipelajari.
Berikut ini skema dari perlengkapan yang dipakai dalam eksperimen Thumper ini:
Sumber:
Wikipedia [6] .
Berdasarkan keterangan NASA, hasil dari Thumper ini pun tidak mendukung klaim spektakuler seperti yang diutarakan ilmuwan tersebut, karena eksperimen Thumper ini hanya dapat mengindera hingga kedalaman ~460 meter saja, sehingga sangatlah tidak mungkin bisa digunakan untuk mendeteksi adanya bekas patahan Bulan hingga ke intinya.
[7]
Berdasarkan kondisi ini pulalah maka sepertinya "bukti ilmiah" yang dimaksud dalam desas-desus mengenai kebenaran Bulan pernah terbelah, tidak pernah ada.
Berarti Bulan tidak pernah terbelah dua?
Kalau berpegang pada keimanan terhadap Al-Qur'an dan Hadist mengenai salahsatu mujizat Rasulullah SAW ini, maka jawabannya adalah
Bulan betul pernah terbelah. Hanya saja bukti ilmiah yang diklaim ada pada kasus ini, ternyata tidak jelas keberadaannya, dan belum tentu pula akan ditemukan. (byms)
Referensi:
[1]
http://www.tnol.co.id/id/spiritual-psychology/5947-ketika-bulan-terbelah-dua.html
[2]
http://tdjamaluddin2.wordpress.com/2007/06/
[3]
http://en.wikipedia.org/wiki/Rille
[4]
http://apod.nasa.gov/apod/ap021029.html
[5]
http://www.hq.nasa.gov/alsj/a16/a16.thumper.html
[6]
http://en.wikipedia.org/wiki/Apollo_Lunar_Surface_Experiments_Package
[7]
http://ares.jsc.nasa.gov/humanexplore/exploration/exlibrary/docs/apollocat/part1/ASE.htm
[8]
http://mutoha.blogspot.com/2007/07/bulan-pernah-terbelah.html