Catatan: Tulisan ini saya jadikan tulisan Editorial milis BETA-UFO untuk bulan Juli 2010
Jakarta...
Di suatu pagi yang cerah di kompleks Mega Kuningan Jakarta, sambil berangkat kerja sayapun mengagumi pemandangan fantastis dari gedung-gedung yang menjulang tinggi di kawasan ini. Sambil berjalan kaki, dan menikmati udara yang tidak biasanya segar, sayapun teringat akan suatu rekaman video clip di YouTube, mengenai penampakan UFO di WTC sebelum tragedi 9/11 yang direkam oleh kru berita dari helikopter. Rekaman yang kemudian di-klaim oleh beberapa peneliti sebagai asli, namun disangkal oleh pembuat filmnya bahwa cuplikan itu hanyalah trailer untuk sebuah seri baru di Sci-Fi Channel.
Saya berpikir, apa jadinya kalau di pagi yang cerah itu tiba-tiba saya menyaksikan kemunculan UFO dibalik gedung-gedung tinggi ini? Sayapun tersenyum menanggapi fantasi yang muncul dalam benak ini; senyum yang kemudian diikuti dengan suatu keraguan; keraguan apakah peristiwa se-gigantic itupun akan lebih membukakan wawasan kita mengenai UFO?
Kelihatannya, kecuali saya kemudian diculik Ufonaut dan diijinkan untuk tinggal beberapa waktu di komunitas mereka, tidak banyak informasi yang bisa diperoleh, tidak banyak misteri yang bisa dijelaskan. Sayapun kemudian berpikir... Lantas apa pentingnya sih ngejar-ngejar sighting? Sementara sepuluh ribuan kasus yang diteliti oleh Project Blue Book saja hanya menyisakan sekitar 700an kasus yang "juicy", yang mengindikasikan adanya teknologi asing terlibat dalam sighting tersebut? Lebih jauh lagi, apa gunanaya sih mempelajari Ufologi, kalau dalam sepanjang hidup ini saya pelajari pun, saya nggak akan dapat kejelasan apa itu UFO, dan siapakah para dalang dibalik fenomena ini?
Namun tak lama kemudian sayapun tersadar, Ufologi bukanlah materi pembelajaran sebulan-dua bulan, atau tiga-empat tahun seperti program diploma di perguruan tinggi; Ufologi adalah materi penelitian yang membutuhkan seumur hidup pembelajaran; bahkan mungkin itupun tak cukup. Lantas apa perlunya meneliti sesuatu yang satu umur hidup saja tidak cukup untuk mempelajarinya? Jawabannya justru terletak pada pertanyaan dari sisi sebaliknya; apakah yang bisa kita sumbangkan kepada Ufologi sehingga para peneliti generasi berikutnya bisa melanjutkan estafet penelitian tanpa harus mulai kembali dari nol? Mungkin kita tidak akan mendapatkan kejelasan mengenai UFO ini hingga akhir hayat kita, namun mungkin generasi setelah kita bisa kita bantu untuk memiliki kejelasan itu. Mungkin juga tidak akan, namun yang pasti bisa kita lakukan adalah memberikan landasan pada mereka untuk berpijak, head-start untuk memberi mereka keuntungan posisi, serta tools untuk mempermudah usaha mereka mempelajari fenomena ini.
Karena itulah apa yang saya rasa sangat perlu untuk dilakukan oleh BETA-UFO sebagai organisasi pioneer pengamat UFO di Indonesia (sudah 12 tahun berdiri dan masih berkiprah), adalah dengan secara kontinyu memberikan pijakan, head-start, dan tools untuk memperkaya khasanah penelitian Ufologi di bumi Indonesia tercinta ini. Dan untuk mendukung upaya tersebut, saya rasa cara yang paling tepat adalah dengan menciptakan serangkaian perangkat yang bisa digunakan oleh masyarakat atau Ufolog secara umum.
Jangan sampai saat Mas Nur, atau saya, atau rekan-rekan Ufolog gaek lainnya pensiun di kemudian hari, dunia Ufologi Indonesia cuma mendapat kenang-kenangan berupa artikel-artikel, liputan, biografi, dan ribuan arsip diskusi di milis -- apalagi kalau semuanya merupakan hasil riset masing-masing yang sulit di duplikasi oleh para penerusnya. Harus ada regenerasi yang didukung dengan dukungan protokol, metodologi, standar, dan learning / investigation tools lainnya.
Dan kalau bukan kita yang harus mengupayakan fasilitas tools tersebut untuk penelitian UFO di Indonesia, maka siapa lagi?
Maka dari itu misalnya mengenai "Protokol HOT" yang ramai dibahas beberapa waktu lalu, walaupun kontroversial namun protokol ini saya lihat akan membantu memberikan kuantifikasi sampai derajat tertentu, mengenai kualitas atau nilai dari suatu laporan penampakan UFO, sehingga suatu fenomena UFO bisa dipetakan dengan lebih terukur. Long shoot? Pastinya. Akan bekerja baik? Belum tentu! Tapi tidak akan pernah tercipta suatu protokol atau tools yang kinerjanya bagus kalau dari sekarang kita tidak berani untuk memulai; dengan segala keterbatasan yang kita miliki.
Kalau mengutip pada ucapan Mario Teguh pada salahsatu episode The Golden Ways bulan Juni 2010 lalu bahwa tidak ada seorangpun yang benar-benar siap, dan kesiapan hanya akan dicapai melalui melakukan, maka saya merasa prinsip ini perlu untuk diterapkan pada BETA-UFO dalam pembentukan tools-tools nya maupun menjalankan aksi-aksinya; lakukan yang sekarang bisa kita lakukan, tak perduli seberapa tidak siapnya kita, yang penting sudah kita mulai usahakan; kesiapan akan mengiringi.
Jadi jika rekan-rekan memiliki komentar, atau masukan, baik mengenai tools yang harus kita persiapkan, terhadap tulisan ini, maupun terhadap BETA-UFO secara umum, silakan jangan segan-segan diutarakan.
Kita mulai bulan Juli 2010 ini dengan semangat tinggi!
Warm regards,
Bayu Amus
Director
BETA-UFO
bayuamus@betaufo.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar