The Fourth Kind (Photo credit: Wikipedia) |
Adapun film-film lainnya yang berkisah mengenai Alien Abduction misalnya "Close Encounters of The Third Kind (1977)", "Communion (1989)", dan "Fire in The Sky (1993)"; dua judul terakhir tersebut berbasis pada kisah nyata, tidak ditayangkan di bioskop Indonesia sehingga luput dari perhatian penonton film-film sci-fi Indonesia.
Terkait judul film "The Fourth Kind sendiri", istilah ini sendiri muncul mengacu pada hasil penelusuran Ufolog kenamaan J. Allen Hynek, yang menjadi konsultan utama Project Blue Book AU AS, dan menyelidiki sekitar 12,000 kasus penampakan UFO yang diterima AU AS di era tahun 1950an. Dari hasil penyelidikan tersebut, Hynek menerbitkan klasifikasi penampakan UFO kedalam beberapa golongan berdasarkan karakteristik dari penampakan yang terjadi (1).
Sedangkan mengenai keaslian dan klaim dari film The Fourth Kind sebagai berbasis pada kisah nyata, ternyata tak lebih dari sekedar marketing gimmick, mengikuti jejak kesuksesan cara marketing serupa yang dilakukan oleh film "The Blair Witch Project (1989)", dan "Paranormal Activity (2007)" film ini bukanlah "berdasarkan kisah nyata" ataupun film semi-dokumenter, tapi fiksi.
Cover of The Blair Witch Project |
Lantas apakah seluruh elemen dalam film ini merupakan hoax? Sebenarnya tidak, setidaknya dalam hal-hal berikut ini:
- Kasus Alien Abduction adalah salahsatu fenomena yang dipelajari dalam Ufologi dan dipercaya sebagai nyata
- Kemampuan Alien untuk menghapus pikiran para korban abduction, atau melakukan False Memory Implantation (FMI) - penanaman ingatan yang berbeda sebagai selubung atas kejadian yang sebenarnya, ini juga merupakan kejadian yang berbasis pada kisah nyata para korban Alien abduction
- Kemungkinan seorang psikolog untuk melakukan hypnosis regression untuk membuka ingatan korban abduction mengenai apa yang terjadi sebenarnya, adalah praktik yang banyak dipakai Ufolog dalam menyelidiki kasus kemungkinan Alien abduction
Saya pribadi jika pada awalnya cukup terhanyut dengan aneka ragam footage yang ditampilkan, serta munculnya ciri-ciri telah terjadinya FMI, mulai buyar konsentrasi dan rusak ilusi filmnya, ketika korban Abduction yang diwawancara menunjukkan tanda-tanda kerasukan ala film "The Exorcist (1973)", dan Alien yang dibicarakan berbicara dalam bahasa Sumeria kuno. Padahal baik premise maupun prolog filmnya cukup menarik.
Jadi apakah film "The Fourth Kind" ini berdasar kisah nyata? Secara faktual tidak, tapi sebagian elemen cerita yang dipakai betul mengacu pada kasus-kasus Alien abduction yang asli.
Jika anda tertarik dengan film mengenai kisah Alien Abduction yang berdasar kisah nyata, silakan tonton "Fire in The Sky" yang bercerita mengenai kisah penculikan Travis Walton, salahsatu kasus Alien abduction paling terkenal di dunia Ufologi, atau "Communion" yang mengisahkan kasus Alien abduction terhadap Whitley Strieber. (byms)
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar