Salahsatu benda terbang yang masuk kategori terakhir tersebut, dan seringkali diduga oleh pengamat sebagai UFO, adalah layang-layang/layangan/wau berlampu.
Seiring mudahnya dan murahnya memperoleh lampu LED beserta sumber listriknya, maka melengkapi sebuah layang-layang dengan sumber cahaya bukanlah lagi masalah sekarang. Terlebih dengan ukuran layang-layang yang kadang bisa mencapai rentang tiga meter, maka sumber cahaya yang lebih kuat, sekaligus rangkaian elektronik untuk memanipulasi pola tampilan cahayanya, bisa juga dipakai.
Namun demikian, walaupun dari penampilan di waktu malam sama-sama misterius seperti UFO sungguhan, ada beberapa karakteristik yang konsisten teramati pada layang-layang berlampu ini, terutama karena ketergantugannya pada adanya tali pengikat ke bumi, dan cara terbangnya yang sepenuhnya memanfaatkan hembusan angin.
Secara umum, penampakan layang-layang berlampu ini marak di sekitar mulainya musim kemarau, hingga berakhirnya, yaitu antara bulan Juli hingga Desember. Di beberapa tempat, semisal di Bali, malah bulan-bulan ini dimanfaatkan untuk mengadakan lomba layangan, memanfaatkan kondisi langit cerah tak berawan, dan besarnya angin yang berhembus.
Karena besarnya layang-layang yang diperlombakan di ajang seperti ini, maka seringkali untuk menerbangkannya pun perlu usaha ekstra keras menggunakan bantuan seperti kendaraan bermotor, atau orang banyak, sehingga umumnya jika telah terbang maka akan dibiarkan terbang selama beberapa hari tanpa diturunkan.
Berikut ini beberapa karakteristik khas penampakan layang-layang berlampu:
- Pola pergerakannya monoton, tidak ada perubahan dalam waktu relatif lama
- Bentuk pola lintasan antara ellips, lingkaran, atau lingkaran ganda/angka 8
- Tidak ada perubahan kecepatan yang mendadak ataupun ekstrim, misalnya dari bergerak lincah ke diam, atau sebaliknya
- Arah pergerakan relatif mulus, tidak zigzag ataupun acak
- Posisi relatif stasioner, alias di bagian langit yang itu-itu saja, tidak berkelana ke bagian langit lain yang jauh
- Teramati secara konstan dalam waktu relatif lama
- Sumber cahaya berupa titik, ukuran relatif kecil (bukan layang2nya sendiri yang bercahaya)
- Intensitas cahaya relatif lemah
- Perubahan intensitas warna relatif konstan, antara tidak meredup atau menerang sama sekali, atau meredup dan menerang dalam jarak waktu yang sama
- Warna cenderung "mentah"; merah murni, hijau murni, biru murni, dll.
Apakah anda pernah menyaksikan penampakan serupa? Atau memiliki komentar terkait karakteristik-karakteristik yang diungkapkan di sini? Silakan berbagi komentar. (byms)