Senin, 30 Juli 2012

Apakah Uwais Al Qarni Anunnaki Alien?

Dalam sebuah artikel tulisan Kanzun Qalam "Misteri ANUNNAKI (ALIEN), di masa kehidupan RASULULLAH?" diungkapkan suatu hipotesa mengejutkan bahwa di jaman Rasulullah SAW hidup, teridentifikasi kemungkinan adanya Alien, atau mahluk luar angkasa yang hidup diantara manusia. Lebih lanjut lagi Alien ini diduga sebagai bagian dari Anunnaki: dewa yang dipercayai dan disembah oleh masyarakat dalam mitologi Sumeria kuno. Benarkah demikian? 

Anunnaki = Alien?

Dalam pandangan penulis walaupun hipotesanya menarik (dan akhirnya dipatahkan sendiri oleh penulisnya), ada beberapa ketidaksesuaian faktual disana yang agak rancu, misalnya mengenai penyamarataan istilah Alien sebagai Anunnaki, padahal "Anunnaki" bukanlah kata ganti untuk "Alien" secara umum, namun secara spesifik mengacu suatu entitas yang spesifik: entitas super yang menurut penafsiran Zecharia Sitchin dalam seri buku "Earth Chronicles", adalah ras Alien super yang berasal dari planet Nibiru, dan pencipta manusia Bumi; suatu paham yang bertentangan dengan kepercayaan Islam bahwa Allah SWT lah yang menciptakan manusia Bumi.



Jikapun bukan dari ras Anunnaki, betulkah Uwais Al Qarni itu sendiri seorang Alien? Pertanyaan ini muncul berdasarkan hadist yang dikutip di artikel tersebut sebagai berikut:
Rasulullah SAW bersabda : “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qorni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah telapak tangannya.” Sesudah itu beliau, memandang kepada Ali bin Abi Thalib r.a. dan Umar bin Khattab r.a. lalu bersabda : “Suatu saat apabila kalian bertemu dengan dia mintalah do’a dan istighfarnya, karena dia adalah penghuni langit dan bukan penghuni bumi
Untuk menjawab pertanyaan ini, maka dari beberapa artikel referensi dijelaskan bahwa Uwais tidak berasal dari planet lain di luar angkasa, bukan juga Alien, namun ia seorang manusia biasa yang berasal dari Yaman, dengan silsilah yang jelas keturunan siapa2nya. Uwais juga bukanlah orang asing di tengah-tengah kaumnya, dan diketahui betul kapan lahirnya dan seperti apa hidupnya.

Yang membedakan dari sisi duniawi, adalah Uwais itu sangat miskin sehingga seringkali tidak terlalu dianggap oleh kaumnya sendiri, namun demikian ada sesuatu yang spesial mengenai Uwais sehingga Rasulullah SAW memandang tinggi derajat beliau.

Adapun terkait hadist yang menyatakan Uwais adalah "penduduk langit" sehingga dianggap sebagai kemungkinan statusnya sebagai Alien, dalam tafsir internasional kita dapati tafsir yang cukup berbeda:
"He wears a woolen garment and is known to the people of the heavens" (bagian dari hadist Qudsi diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.)
Jika kita lihat bagian kata "...and is known to the people of the heavens" maka terjemahan yang lebih tepat adalah "dikenal baik oleh para penduduk Surga", bukan "Uwais adalah manusia dari langit (luar angkasa)." Adapun cerita yang kemudian mengiringi hadist tersebut menceritakan keistimewaan Uwais ini lebih dalam konteks karena keimanan, kemuliaan akhlaknya, termasuk pengabdiannya yang nyaris sempurna kepada ibunya.

Islam mengukur derajat berdasar amal-amalan

Hal yang juga membuat condong kepada alasan status "penduduk langit" nya Uwais berdasarkan keimanan, bukan karena ia Alien ataupun Anunnaki adalah Islam tidak mengutamakan derajat seseorang berdasarkan rupa, ras, pangkat, ataupun dari planet mana ia berasal, melainkan berdasarkan amal-amalannya.
"Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan." ~QS Al-an’aam: 132.
Diriwayatkan dalam hadist pula, kala Uwais ini pada saat Hari Akhir nanti akan diberikan Allah SWT hak untuk syafaat, yang diilustrasikan juga adalah syafaat sebanyak jumlah kaum Rabi'a dan Mudhar: dua suku Uwais di Yaman; bukan suatu ras tak dikenal dari planet di luar Bumi, ataupun Anunnaki.
Adapun "tanda putih" pada telapak tangan yang dikutip di situs-situs Indonesia, dalam artikel luar dijelaskan bukan sebagai tanda khusus semisal tanda kenabian, namun sebagai bekas penyakit kulit serupa kusta, berwarna putih sebesar uang dirham, dan adanya di bawah bahu sebelah kiri. Silakan baca cuplikan hadist-hadist di bawah ini untuk bahan bacaan lebih lanjut. (byms)

Hadist-hadist terkait Uwais Al Qarni:

'Umar b. Khattab reported: I heard Allah's Messenger (may peace be upon him) as saying: Worthy amongst the successors would be a person who would be called Uwais. He would have his mother (living with him) and he would have (a small) sign of leprosy. Ask him to beg pardon for you (from Allah). ~Muslim :: Book 31 : Hadith 6171

Usair b. Jabir reported that a delegation from Kufa came to 'Umar and there was a person amongst them who jeered at Uwais. Thereupon Umar said: Is there amongst us one from Qaran? That person came and Umar said: Verily Allah's Messenger (may peace be upon him) has said: There would come to you a person from Yemen who would be called Uwais and he would leave none in Yemen (behind him) except his mother, and he would have the whiteness (due to leprosy) and he supplicated Allah and it was cured except for the size of a dinar or dirham. He who amongst you meets him should ask him to supplicate for forgiveness (from Allah) for you. ~Muslim :: Book 31 : Hadith 6170

Another narration is: `Umar said: "I heard Messenger of Allah saying, `The best one of the next generation (At-Tabi`un) is a man called Owais, he will have a mother and he will be suffering from leucoderma. Go to him and ask him to pray for forgiveness for you". ~Muslim.

In a Hadith Qudsi recorded by the Companion Abu Hurayra, may Allah be pleased with him, the Prophet Muhammad, upon whom be peace and blessings, said speaking on behalf of his Lord:

"Allah, Exalted and Mighty is He, loves of His creation the God-fearing, the pure in the heart, those who are hidden, and those who are innocent, whose face is dusty, whose hair is unkempt, whose stomach is empty, and who, if he asks permission to enter to the rulers, is not granted it, and if he were to ask for a gentle lady in marriage, he would be refused, and when he leaves the world it does not miss him, and if he goes out, his going out is not noticed, and if he falls sick, he is not attended to, and if he dies, he is not accompanied to his grave."

They asked him, "O Messenger of Allah, how can we find someone like that?" He, upon whom be peace and blessings, said, "Uwais al-Qarani is such a one."

Concerning the hadith of the Prophet, upon whom be peace and blessings, "More people shall enter Paradise through the intercession of a certain man from my Community than there are people in the tribes of Rabi`a and Mudar,"[1] al-Hasan al-Basri said: "That is Uwais al-Qarni."

6 komentar:

  1. Kalo Uwais Al Qarni Anunnaki keturunan Alien kenapa jasadnya tidak diangkat ke langit. Kalau Nabi Isa a.s jelas diangkat ke langit oleh Allah S.W.T Tentang Uwais Al Qarni banyak hadits yang rancu dan saling bertentangan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dibaca dulu gak siiiiih tulisannyaaaa? Lah saya jelas-jelas menyimpulkan Uwais BUKAN Alien?!?

      Hapus
    2. Kebiasaan orang indonesia. Cuma diliat judulnya

      Hapus
    3. Kebiasaan orang indonesia. Cuma diliat judulnya

      Hapus
  2. dikisahkan bahwa setelah meninggalnya uwais... bekas kuburannya hilang dan tidak bisa ditandai dimana tempat.y.

    BalasHapus
  3. uwais itu malaikat menurut saya ... tapi bisa juga dia dikenal oleh penduduk langit karena amal baiknya yang selalu dilihat oleh penduduk langit atukah dia dikenal karena dia adalah calon penghuni syurga

    BalasHapus