Selasa, 05 Februari 2013

Sceptic, Debunker, dan Pelicanist

Dalam dunia Ufologi, dikenal adanya pihak pemerhati dan pembantah UFO. Jika pengamat UFO adalah mereka yang percaya fenomena UFO nyata, kemudian menelitinya untuk mencari tahu kebenarannya, maka pembantah UFO adalah mereka yang percaya fenomena UFO tidak nyata, dan secara aktif "membongkar" kasus-kasus penampakan UFO sebagai kesalahan identifikasi.

Para pihak pembantah UFO ini biasanya dikenal dengan beberapa istilah: skeptic, debunker, dan pelicanist, berikut ini penjelasannya:

Skeptic

Menurut Bernard Haisch, istilah skeptic sejatinya ditujukan kepada "seseorang yang percaya pada tuduhan bahwa apa yang kita anggap sebagai pengetahuan belum tentu pasti, menunda penilaian, dan bersedia menyelidiki bukti-bukti baru."

Namun demikian yang sering dilakukan oleh mereka yang menyebut dirinya "UFO Skeptics", justru sangat berbeda: Nyaris semua kritikan mereka berisi olok-olokan, membodoh-bodohkan, ad hominem (serangan pribadi), serta klaim luar biasa berdasar dogma yang mereka percayai.

Namun diluar dari keyakinan mereka tersebut, umumnya para UFO Skeptics adalah mereka yang tak mau repot-repot menyelidiki bukti kasus, karena merasa sudah yakin UFO tidak ada.

Ini seperti ulangan modern dari masa kala para Cardinal menolak melihat melalui teleskop Galileo karena mereka merasa telah diberitahu kebenarannya sedari dulu (bahwa Matahari mengitari Bumi, pen.). Yang cukup menarik, banyak dari para skeptic yang  paling vokal justru bukanlah ilmuwan yang aktif berpraktik. (01)

Di sisi lain, seorang pemerhati UFO sendiri biasanya adalah juga seorang skeptic, dalam artian tidak akan secara tergesa-gesa menyimpulkan semua kasus penampakan UFO sebagai valid, namun memilih untuk melakukan penelitian berdasarkan bukti-bukti yang didapat dahulu, baru kemudian mengambil kesimpulan.

Untuk membedakan antara pemerhati UFO yang skeptic, dengan pembantah UFO yang menganggap dirinya skeptic, Erin Ryder host dari serial Chasing UFOs di National Geographic channel mengeluarkan istilah "skepliever"; a skeptic believer.

Debunker

Debunker pada dasarnya adalah para skeptic garis keras: mereka yang secara dogmatis percaya UFO tidak ada, dan secara aktif "membongkar" kasus-kasus penampakan UFO, menjelaskan penampakan UFO apapun yang mereka bongkar sebagai kesalahan identifikasi.

Biasanya kasus apapun yang para debunker selidiki akan berujung pada kesimpulan bahwa UFO tak nyata, halusinasi, Bulan, planet Mars, gas rawa, balon cuaca, atau kombinasinya.

Namun demikian, dalam praktiknya para debunkers yang paling meyakinkan sekalipun biasanya mengesampingkan satu atau dua fakta untuk bisa membuktikan fenomena UFO tidak nyata.

Satu hal yang paling sering dipertanyakan para UFO Skeptic dan debunker adalah, "Jika betul fenomena UFO nyata, mengapa tidak ada buktinya?" Menjawab hal ini Hynek dulu sering menjawab dengan sinis: "mau saya kirim ke mana truk nya?"(02)

Perlu diketahui J. Allen Hynek sendiri awalnya adalah seorang debunker, yang menganggap fenomena UFO tak lebih sekedar histeria massa era paska Perang Dunia II. Namun setelah 20 tahun terlibat dalam Project Blue Book, dari 12,500an kasus yang ditelitinya ia secara konsisten menemukan kasus-kasus menarik yang setelah diselidiki cermat pun tidak bisa dijelaskan sebagai kesalahan identifikasi, atau tipuan. Hynek sendiri malah kemudian berbalik menjadi seorang yang percaya fenomena UFO nyata, dan seorang ilmuwan perintis yang memberikan Ufologi kerangka untuk berpikir ilmiah.

Pelicanist

Jerome Clark dalam bukunya Strange Skies (2003, p. 35) mendefinisikan "pelicanist" sebagai
"Seseorang yang mengajukan solusi yang sangat sulit dipercaya terhadap penampakan UFO yang membingungkan." 
Istilah ini tidak sama dengan skeptic; dengan kata lain skepticism mengenai UFOs tidaklah pasti tidak beralasan dalam prinsipnya, walaupun kadangkala dalam praktiknya demikian. Seorang skeptic menjadi seorang pelicanist hanya pada keadaan yang terakhir (03).

Pelicanists bukanlah debunker casual (seperti misalnya umumnya ilmuwan skeptical, dan jurnalis) namun sebagai mereka yang mengetahui subyek, dan aktif dalam komunitas UFO. Istilah pelicanist aslinya ditujukan pada James Easton, yang mengajukan dan dipertahankan dengan kukuh, gagasan yang tidak bisa dipertahankan secara ilmiah, bahwa yang disaksikan Kenneth Arnold bukanlah sejenis pesawat terbang, namun burung pelican. Penjelasan para pelicanist cenderung berupa klaim luar biasa, tersembunyi sebagai penjelasan yang seakan biasa.

Cultist

Selain dari pemerhati dan pembantah, sebenarnya ada masih satu pihak lain, pemuja UFO: mereka percaya UFO datang dengan suatu maksud tertentu, atau sebagai bukti pendukung apapun itu yang mereka percayai, walaupun tanpa dukungan bukti, ataupun banyaknya bukti yang malah bertentangan.

Namun berbeda dengan mereka para pemerhati dan pembantah UFO, umumnya cultist tidak mendasarkan argumen mereka kepada sains ataupun logika, tapi kepada dogma yang diajarkan pemimpin cult mereka. (byms)

01. http://www.cohenufo.org/beskep_Haisch.html
02. http://www.hyper.net/ufo/skeptics.html
03. http://www.hyper.net/ufo/vs/m17-058.html

Kirain UFO, ternyata roket China

Tadi bada subuh lihat traveling star, warna sinarnya putih, sekitar pukul 05:45 WITA, awal terlihat sedikit di bawah Arcturus (Alpha Bootis), dan fade out di bawah Alphekka (Alpha Coronae Borealis), lama penampakan sekitar 7 detik, lintasan sepertinya lurus dengan kecepatan konstan.

Tingkat kecerahan sedikit di bawah Arcturus, nyala konstan, tidak berdenyut. Lokasi pengamatan: Renon, Denpasar, Bali, 5 Feb 2013. Coba sorot laser, tapi nggak ada reaksi.

Setelah konsultasi ke situs heavens-above.com, kemungkinan besar yang terlihat itu adalah CZ-3 - Stage 3: alias Chang Zheng 3C, atau Chinese Long March 3 rocket. 


Confirmed IFO. (byms)