Jumat, 28 Oktober 2016

Anjuran bersifat skeptis dalam Islam


Pernah dengar istilah tabayyun? Istilah ini merupakan bukti kalau Islam menganjurkan sikap skeptis (skepticism) -- tapi dengan catatan -- "skeptis" yang seperti apa?

Loh memang skeptis itu artinya apa? Memangnya ada arti lain dari skeptis selain tidak percaya?

Ada dong! Baca terus ya.

Tabayyun dan Tatsabut

Pertama-tama yuk kita simak firman Allah swt. yang melandasi definisi (dan perlunya) sikap tabayyun:
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila datang kepada kalian orang fasiq dengan membawa berita, maka periksalah dahulu dengan teliti ("tabayyun"), agar kalian tidak menuduh suatu kaum dengan kebodohan, lalu kalian menyesal akibat perbuatan yang telah kalian lakukan.” (QS. Al Hujurat : 6).
Jadi kalau merujuk firman Allah swt, maka tabayyun bisa kita tafsirkan sebagai memeriksa teliti dahulu suatu berita sebelum mempercayainya, atau "menunda percaya sebelum memeriksa dengan teliti."

Kemudian pernah dengar juga istilah tatsabut? Istilah ini memiliki sifat yang komplementer terhadap tabayyun, yaitu "bersikap kritis".

Yuk kita simak juga definisi tabayyun dan tatsabut menurut Imam Asy Syaukani rahimahullah:
“Yang dimaksud dengan tabayyun adalah memeriksa dengan teliti dan yang dimaksud dengan tatsabbut adalah berhati-hati dan tidak tergesa-gesa, melihat dengan keilmuan yang dalam terhadap sebuah peristiwa dan kabar yang datang, sampai menjadi jelas dan terang baginya.” (Fathul Qadir, 5:65).

Skeptis dan Skeptisme 

Sekarang mari kita simak arti skeptis, yang banyak orang maknakan sekedar padanan kata dari "tidak percaya."

Dalam konteks yang lebih luas, skeptis adalah sifat dari mereka yang menganut paham skeptisme. Walaupun inti dari kata skeptis adalah "tidak percaya," namun jika kita lihat arti kata skeptisme (skepticism) maka ada kondisi khusus yang menjadi syarat dari ketidak percayaan ini:
"Skepticism is the method of suspended judgment, systematic doubt, or criticism characteristic" (Mirriam-Webster Dictionary)
Jika kita simak definisi skeptisme tersebut, maka bisa kita lihat kalau skeptis itu bukanlah "tidak percaya" tapi menunda (suspend) penilaian (judgment) alias "tidak langsung percaya," yang juga disamakan sebagai karakter dari sifat kritis (criticism characteristic).

Sekarang kita simak juga definisi dari Skeptis.org:
"Skeptis adalah sikap untuk meragukan kebenaran sesuatu yang bersifat mengandung informasi." (Skeptis.org)
Dan penjelasan lanjutannya:
"Orang yang skeptis adalah orang yang kritis dan tidak langsung percaya terhadap suatu klaim (yang ajaib biasanya) dan selalu mempertanyakannya" 
Jadi kalau kita perhatikan, istilah skeptis selalu disandingkan dengan kata 'menunda', dan sikap kritis. Dengan demikian makna kata skeptis bukan "tidak percaya, titik!" tapi lebih kepada "tidak langsung percaya."

Adapun sikap "tidak langsung percaya dan bersikap kritis" dari skeptisme ini, adalah penjelasan yang nyaris sama persis dengan makna dari kata "tabayyun dan tatsabut" di awal tulisan ini.

Dengan demikian, bisa disimpulkan juga kalau definisi dari skeptis adalah:
"Tidak langsung percaya sebagai bagian dari bersikap kritis." (Bayu Amus)

Skeptisme dalam Ufologi

Adapun dalam studi Ufologi, sesuai kegiatannya mempelajari fenomena UFO dengan tujuan menguak identitas apa dan siapa yang berada di balik fenomena ini, maka sikap skeptis ini harus diutamakan. Seorang Ufolog tidak boleh langsung percaya kabar apapun sebelum secara kritis memverifikasi kebenaran berita tersebut. (byms)

Referensi:
- http://www.muslimdaily.net/opini/wawasan-islam/tatsabbut-dan-tabayyun.html
- http://www.merriam-webster.com/dictionary/skepticism
- http://www.skeptis.org/beda-skeptis-dan-pesimis/
http://www.keepcalmandposters.com/poster/5439692_keep_calm_and_tabayyun_on

Creative Commons