Jumat, 23 Maret 2012

Berburu UFO: Malam Sebelum Nyepi 1934 Saka

Seperti yang sudah pernah saya posting sebelumnya, Hari Raya Nyepi di Bali menawarkan suatu kondisi yang sangat ideal bagi para pemburu UFO untuk meningkatkan kemungkinan mereka mendapatkan penampakan UFO. Hal ini terkait dengan nol-nya gangguan cahaya dari oermukaan Bumi pada saat malam hari, sehingga jika langit sedang cerah maka segala macam penampakan benda angkasa bisa dengan jelas teramati, tanpa harus jauh-jauh mengasingkan diri menyingkir dari peradaban.

Di ajang Hari Raya Nyepi tahun 2012 ini sebenarnya kami rencanakan untuk menginap di lokasi yang berdekatan dengan gunung atau tepi pantai dengan harapan memperoleh pandangan yang luas ke langit terbuka, sekaligus malam yang cerah. Namun karena keterbatasan sarana transportasi maka niatan ini terpaksa kami urungkan. 

Adapun untuk menginap di hotel di dalam kota Denpasar sendiri tidak menawarkan kelebihan khusus, selain dari kebebasan berkeliaran di dalam kompleks hotel, plus fasilitas yang bisa dinikmati; tidak berbeda jauh dengan menyepi di kediaman kami sendiri. Beberapa hotel dengan akses roof-top sempat menjadi incaran kami, namun karena tidak menemukan paket yang sesuai harapan maka rencana inipun kami batalkan. Rencana berburu UFO pun kembali dilakukan dari pekarangan kediaman kami sendiri saja.

Malam sebelum Nyepi, saat masyarakat Bali sebagian masih asik berkumpul di jalan-jalan protokol untuk menyaksikan ajang langka setahun sekali; pawai Ogoh-Ogoh, saya dan isteri justru meluangkan waktu untuk mengamati langit, mencari-cari penampakan yang diharapkan.

Dan benar saja... pada sekitar pukul 8 malam WITA, di ketinggian langit malam yang malam itu luar biasa cerah, kembali kami saksikan obyek cahaya tunggal mirip bintang putih kemerahan bersinar redup dan berkelana dengan karakteristik penampakan, jalur, maupun kecepatan yang tidak seperti pesawat terbang komersial yang sering melintas di langit Denpasar.

Obyek teramati pada posisi langit tegak di atas kepala, bergerak dengan kecepatan sedang ke arah utara, dengan agak berkelok. Pada posisi sekitar 1/4 dari puncak langit, obyek meredup dan menghilang, namun kembali tampak dengan kecerahan semula pada posisi agak ke timur, kemudian teramati berkelana kembali ke arah selatan, ke arah pertama kalinya ia teramati. 

Sayangnya setelah kami masuk ke dalam rumah untuk mengambil pena laser, untuk mencoba memancing reaksi dari bintang berjalan tersebut, obyek sudah tidak teramati lagi di langit. Upaya kami untuk mencari obyek sama di jam-jam berikutnya pun tidak membuahkan hasil.

Sasaran waktu berikutnya adalah menjelang dan sesaat setelah matahari terbenam di malam Nyepi hari ini (peralihan terang ke gelap), mencoba mengulang keberhasilan malam Nyepi 2010 lalu saat kami mendapati setidaknya tiga penampakan obyek asing di angkasa. 

Selamat Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1934. (byms)
Enhanced by Zemanta

Senin, 19 Maret 2012

Lingkaran merah biru memutar teramati di Karanganyar, Jawa Tengah, Oktober 2011

No. 1110xx-01-u-karanganyar-jateng
Timestamp:  11/2/2011 22:53:22 (mm/dd/yy)
Nama Pelapor: Rahasia
Profesi: Rahasia
Deskripsi penampakan:  Lingkaran berwarna biru merah dengan merah memutar, sering terlihat tiap subuh. kadang bergerak dari timur jauh ke barat terus belok ke utara dan bergerak jauh. dan  pernah menemui hanya muter2 di atas langit saja. berada di langit agak tinggi. cahaya dari jauh birunya sangat terang. tp masih ragu apa itu layang2 atau bukan, soalnya bergerak dari timur jauh ke barat terus belok ke utara dan jauh.
Bentuk UFO:  Piringan, Lingkaran
Lokasi penampakan:  Palur, Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah
Waktu penampakan: 04:00 Pagi (subuh)
Lama penampakan: cepat (bergerak) & lama (muter2)
Tanggal penampakan: Minggu2 akhir bulan oktober 2011
Saksi Mata: Dua
Pengalaman pertama: Ya
Data pendukung:
Informasi lainnya:  Anehnya di langit tinggi dan muncul tiap subuh, ada perkiraan ada 2 benda.. yg pertama dan bergerak dari timur dan belok saya aneh, cz seperti pesawat bergerak tp bentuk lingkaran. sedangkan yang muter2 kyk layang2.. 2 penampakan itu berada dihari yang berbeda tp seringnya yang bergerak

Jumat, 16 Maret 2012

Benarkah Bulan pernah terbelah dua?

Dalam sebuah thread diskusi di FB group BETA-UFO, pertanyaan benarkah Bulan pernah terbelah dua ini sempat terlontar. Setelah ditelaah lebih lanjut, ternyata pertanyaan ini termasuk pertanyaan populer di Internet, dan telah beredar selama beberapa waktu.

Pertanyaan ini sendiri muncul akibat adanya desas-desus yang menginformasikan telah ditemukannya bukti ilmiah oleh tim ekspedisi Apollo bahwa Bulan pernah terbelah hingga ke perutnya, yang mana berarti mengkonfirmasi kebenaran dari salahsatu mujizat Nabi Muhammad SAW, yaitu terbelahnya Bulan menjadi dua:
"Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah SAW, lalu Rasulullah SAW bersabda: Saksikanlah oleh kalian". ~ HR Abdullah bin Masud ra, Shahih Muslim No.5010.
Peristiwa terbelahnya Bulan ini disinggung pula dalam Al-Qur'an surah Al-Qamar ayat 1:
 اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
“Telah dekat (datangnya) Kiamat dan telah terbelah bulan.” (QS. Al Qamar: 1)
Polemik muncul ketika apa yang dianggap sebagai bukti ilmiah yang membuktikan mujizat Rasulullah SAW ini benar pernah terjadi, dan bahwa Kiamat telah dekat, dianggap oleh sebagian pihak sebagai hoax, atau tipuan yang disengaja untuk memberikan persepsi yang salah.

Untuk mencegah disinformasi, dan malah berbalik merugikan ummat muslim, maka ada baiknya kita telaah kebenaran dari klaim ini dengan menjustifikasi kebenaran dari klaim yang dibuat tersebut.

Asal-muasal isyu: Artikel mengenai cerita Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, atas kesaksian Daud Musa Pitkhok

Dari beragam artikel di internet yang bisa dilacak via Google, semuanya merujuk pada suatu kisah yang diceritakan oleh Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, atas cerita Al-Hizb Al-Islamy atau Daud Musa Pitkhok, mengenai suatu acara perbincangan di TV BBC Inggris yang diikuti oleh pewawancara, beserta tiga narasumber ahli Astronomi dari Amerika Serikat. Salahsatu dari tiga ahli Astronomi AS ini kemudian konon menyatakan bahwa dana luar biasa yang mereka (AS) keluarkan untuk misi ke Bulan menghasilkan temuan berharga yaitu adanya bukti ilmiah mengenai terbelahnya Bulan.

Berikut ini cuplikannya:

Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?”
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: "Dipersilahkan dengan senang hati.”
Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah....
Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi di antara presenter, seorang Inggris, dengan 3 orang pakar ruang angkasa AS.
Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal pada saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna”.
Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia."
Di antara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakinya di bulan, di mana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dolar.
Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, ”Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?”
Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dolar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun."
Maka presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?"
Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!"
Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?”
Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah, terpotong, di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, 'Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali'."
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, “Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, “Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dolar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin!" [1]

Walaupun seperti cukup meyakinkan dan menggugah semangat keimanan, sayangnya klaim ini muncul dan kemudian dipercaya kaum muslim secara luas hanya berdasarkan good faith dan husnudzon atau sifat berbaik sangka, namun menyisakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
  1. Tidak jelas siapa ahli Astronomi AS yang dimaksud
  2. Tidak jelas apa bukti yang dimaksud
  3. Tidak jelas data apa yang dianalisa
  4. Tidak jelas alat pendeteksi apa yang dipakai (untuk mendeteksi adanya bekas patahan di Bulan)
  5. Tidak jelas metode analisa yang dipakai
Jadi kalau digambarkan melalui skema, runutannya adalah sebagai berikut:

Adapun bukti yang dikatakan ilmiah ini, sayangnya tidak dinyatakan secara eksplisit berupa apakah ia, juga tidak ada keterangan yang jelas. Padahal untuk bisa dinyatakan sebagai bukti ilmiah maka identitasnya harus jelas, teruji bebas dari kesalahan penafsiran dan asumsi, serta dapa di cross-check oleh peneliti lainnya.

Tulisan yang di copy-paste ratusan kali di Internet itu sendiri ternyata bersumber hanya dari sebuah blog luar negeri tanpa kredibilitas yang jelas: http://www.aulia-e-hind.com/Prophet.htm, dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh seseorang bernama Sukmayana, di blog nya http://sukmayana.blog.com/Moon/, yang kini sudah tutup [2].

Jadi betulkah terdapat bukti ilmiah telah terbelahnya Bulan? Bagaimana dengan foto-foto yang banyak beredar di Internet yang menggambarkan Bulan dengan apa yang nampak seperti bekas patahan?

Bukti foto terbelahnya Bulan

Pada beberapa artikel mengenai topik yang sama, memang ada ditampilkan gambar permukaan Bulan yang sepertinya terbelah, namun demikian foto yang dimaksud sebenarnya adalah gambar dari sebuah fitur geografis Bulan yang dikenal sebagai Rilles [3], namun tidak ada pernyataan spesifik juga bahwa bukti inilah yang dimaksud.

Adapun Rilles, sejauh yang para peneliti ketahui, bukanlah suatu fenomena yang membuktikan terbelahnya Bulan, atau terdapat hanya khusus di Bulan saja:
Rille (German for 'groove') is typically used to describe any of the long, narrow depressions in the lunar surface that resemble channels. Typically a rille can be up to several kilometers wide and hundreds of kilometers in length. However, the term has also been used loosely to describe similar structures on a number of planets in the Solar System, including Mars, Venus, and on a number of moons. All bear a structural resemblance to each other. [3]

 Ariadaeus Rille dipotret pada misi Apollo X [y]

Jikapun betul Rilles yang dimaksud sebagai "bukti ilmiah", maka klaim ini adalah bukti Bulan pernah terbelah otomatis gugur, karena berdasarkan pengamatan dan penelitian diketahui bahwa rata-rata Rilles hanya memiliki kedalaman yang relatif dangkal, tidak sampai jauh ke kedalaman Bulan seperti yang di-klaim oleh ilmuwan misterius dalam acara talkshow BBC UK tersebut.

Penekanan bahwa Rilles bukanlah bekas terbelahnya Bulan, juga dijelaskan juga oleh T. Djamaluddin, yang pada tahun 2007 menjabat sebagai Peneliti Utama Astronomi dan Astrofisika, LAPAN Bandung, dalam blog nya sebagai berikut:
Gambar itu hanyalah salah satu kanal sempit (disebut rille) yang dinamakan Ariadaeus Rille. Kanal seperti itu banyak terdapat di permukaan bulan dan bentuknya bermacam-macam, ada yang hampir lurus (seperti Ariadaeus Rille tersebut), ada juga yang berkelok-kelok (seperti Hadle Rille). Panjangnya bisa ratusan km, lebarnya beberapa kilometer, dan dalamnya bisa ratusan meter. Pembentukannya dari proses aktivitas geologis permukaan bulan, bukan karena celah bekas bulan terbelah. Jadi, anggapan bahwa kanal itu adalah bukti bahwa bulan pernah terbelah sangat mengada-ada. [2]
Adapun T. Djamaluddin sendiri semenjak bulan Mei 2011 menjabat sebagai Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan LAPAN.

Jika foto Rilles tersebut bukanlah bukti yang dimaksud, maka adakah bukti lain yang bisa mendukung klaim telah ditemukannya bukti ilmiah telah terbelahnya Bulan ini?

Hal ini bisa kita telusuri dengan mengidentifikasi teknik dan instrumen apa sajakah yang para astronot Apollo gunakan kala mereka menjelajah dan meneliti Bulan? Dan apakah instrumen ini bisa melakukan penginderaan patahan hingga jauh ke kedalaman Bulan?

Eksperimen Thumper

Sayangnya selain dari dugaan bahwa Rilles lah yang dimaksud, tidak ada bukti lain yang dianggap cukup kuat untuk mendukung klaim pernyataan ilmuwan tersebut. Adapun jenis eksperimen yang para astronot dari misi Apollo lakukan di permukaan Bulan adalah eksperimen seismik buatan yang diberi nama "Thumper" [5] . Eksperimen ini melibatkan peledakan terkendali bahan peledak kekuatan kecil, dalam skala kecil, di permukaan Bulan, dimana data seismiknya kemudian direkam untuk dipelajari.

Berikut ini skema dari perlengkapan yang dipakai dalam eksperimen Thumper ini:

Sumber: Wikipedia [6] .

Berdasarkan keterangan NASA, hasil dari Thumper ini pun tidak mendukung klaim spektakuler seperti yang diutarakan ilmuwan tersebut, karena eksperimen Thumper ini hanya dapat mengindera hingga kedalaman ~460 meter saja, sehingga sangatlah tidak mungkin bisa digunakan untuk mendeteksi adanya bekas patahan Bulan hingga ke intinya. [7]

Berdasarkan kondisi ini pulalah maka sepertinya "bukti ilmiah" yang dimaksud dalam desas-desus mengenai kebenaran Bulan pernah terbelah, tidak pernah ada.

Berarti Bulan tidak pernah terbelah dua?

Kalau berpegang pada keimanan terhadap Al-Qur'an dan Hadist mengenai salahsatu mujizat Rasulullah SAW ini, maka jawabannya adalah Bulan betul pernah terbelah. Hanya saja bukti ilmiah yang diklaim ada pada kasus ini, ternyata tidak jelas keberadaannya, dan belum tentu pula akan ditemukan. (byms)

Referensi:
[1] http://www.tnol.co.id/id/spiritual-psychology/5947-ketika-bulan-terbelah-dua.html
[2] http://tdjamaluddin2.wordpress.com/2007/06/
[3] http://en.wikipedia.org/wiki/Rille
[4] http://apod.nasa.gov/apod/ap021029.html
[5] http://www.hq.nasa.gov/alsj/a16/a16.thumper.html
[6] http://en.wikipedia.org/wiki/Apollo_Lunar_Surface_Experiments_Package
[7] http://ares.jsc.nasa.gov/humanexplore/exploration/exlibrary/docs/apollocat/part1/ASE.htm
[8] http://mutoha.blogspot.com/2007/07/bulan-pernah-terbelah.html 

Kamis, 15 Maret 2012

Misteriusnya Sphinx di Mesir

Cover of "The Message of the Sphinx: A Qu...
Cover via Amazon
Benarkah Sphinx di Mesir menyimpan misteri? Para Egyptolog dan sejarawan Mesir percaya kalau Sphinx di Mesir adalah hasil karya peradaban Mesir kuno, yang dibangun pada masa kekuasaan pharaoh Cheops, sekitar 2,500 SM.

Namun demikian, dalam buku "The Message of The Sphinx" karya Graham Hancock dan Robert Bauval, terungkap beberapa hal yang mengundang tanda-tanya mengenai sejarah sebenarnya dari Sphinx, antara lain:
  1. Pendapat mengenai dibangunnya Sphinx di Mesir oleh Cheops (Khafre/Khafra), disimpulkan berdasarkan fakta bahwa Sphinx di Mesir berada di area berdekatan dengan piramida-piramida besar , sehingga ia pasti dibangun pada masa yang berdekatan 
  2. Tidak terdapat satupun referensi catatan pada masa dinasti Cheops yang menyatakan mereka membangun Sphinx di Mesir. Satu-satunya referensi tertulis adalah tanda pada bagian Sphinx yang memuat syllabyle "Khaf", yang kemudian diartikan sebagian Egyptologist berasal dari kata "Khaf-re". Berdasar kondisi ini, terdapat sebagian sejarawan yang keberatan, karena bentuk penulisan tersebut tidak mengikuti pola standar atribusi pada jaman tersebut, dimana nama Pharaoh yang berkuasa selalu dikemas dalam tanda elips yang dikenal sebagai "cartouche"
  3. Memang betul terdapat catatan-catatan yang menyatakan Sphinx di Mesir dan kuil-kuil terkait pernah digunakan dalam prosesi pemakaman para pharaoh, namun ini tidak berarti secara otomatis bahwa struktur-struktur tersebut dibuat untuk keperluan ini, atau untuk tujuan ini saja. --  Ini seperti menyatakan kalau gedung Manggala Wanabakti di dekat gedung DPR, Jakarta, dibangun untuk resepsi pernikahan, semata-mata karena para pejabat tinggi negara memilih untuk menggelar pesta pernikahan anak-anak mereka di sini (penulis)
  4. Ada pendapat yang menyatakan kalau Sphinx di Mesir sebenarnya dibuat pada masa yang jauh lebih tua dari perkiraan saat ini, berdasar pada jelasnya jejak-jejak erosi hujan pada bagian Sphinx yang lebih tua. Sedangkan berdasar perkiraan diketahui bahwa terakhir kalinya Mesir memiliki musim hujan adalah pada sekitar 7000 - 5000 SM, dengan demikian adalah mungkin Sphinx di Mesir dibuat oleh peradaban tak dikenal, yang hidup pada masa lebih tua dari 7000 SM
  5. Salahsatu blok dari kuil The Valley Temple of Khafre di sebelah utara Sphinx, yang para ahli perkirakan dibangun pada periode yang sama, dibuat dari blok batu berukuran 10 X 4 X 3 meter, dengan berat hingga 200 ton. Adapun peralatan paling canggih di dunia modern yang mampu mengangkat beban seberat ini pernah dibangun di Long Island, AS, untuk menempatkan sebuah boiler bagi instalasi nuklir. Bagaimanakah caranya peradaban Mesir kuno berhasil memindahkan batu seberat itu dengan kekuatan manusia semata? Dinyatakan bahwa tugas ini bisa dikerjakan dengan 1,800 orang menarik tali secara bersamaan. Namun secara realistis, tidaklah mungkin memposisikan blok batu tersebut ke tempatnya jika mengandalkan pada 36 baris yang masing-masing memuat 50 orang; barisan orang 36 meter panjangnya untuk menarik satu bongkah batu. Jikapun betul itu yang terjadi, pertanyaan berikutnya adalah, kenapa? Kenapa repot-repot menggunakan blok batu sedemikian besar, berat, dan membutuhkan sedemikian banyak tenaga, jika mereka bisa menggunakan blok batu berukuran normal yang memiliki berat hanya beberapa ton dan memiliki penampilan lebih menarik? Hal semacam inilah yang menimbulkan kecurigaan kalau desain dari  The Valley Temple of Khafre itu sendiri tidak berasal dari manusia.
Bagaimana menurut anda? (byms)

Enhanced by Zemanta

Senin, 12 Maret 2012

Jendela berderet teramati di balik menara air dan menghilang cepat

Kemarin malam sekitar jam 21:00 WITA sewaktu nungguin tukang delivery makanan datang, saya berjalan ke luar kontrakan ke halaman depan, dan bergerak ke arah pagar gerbang masuk karena mendengar suara motor mendekat.

Waktu tahu si tukang delivery ternyata belum datang, cuma motor tetangga lewat, saya pun balik badan kembali ke arah dalam halaman.

Saat itulah di balik menara air di sudut halaman, tampak sekelebat ada barisan cahaya berwarna kuning redup agak oranye bergerak cepat dari Selatan ke Utara (kanan ke kiri kalau dari posisi saya). 

Awalnya saya pikir ini sekedar ilusi cahaya di kacamata saya, tapi waktu saya melangkah mundur kembali ke gerbang masuk, dan coba rekonstruksi kejadiannya sambil geleng-geleng kepala mencari posisi supaya si pantulan cahaya yang sama muncul, ternyata si cahaya ternyata tidak muncul lagi. Lagipula setelah diingat-ingat, cahayanya sendiri seperti menghilang di balik tiang menara air secara berbaris, sementara kalau refleksi di kacamata biasanya tidak akan hilang terhalang pohon.

Dugaan awalnya jendela dari rumah tetangga, terlebih karen penampakan cahayanya sendiri mirip seperti deretan jendela persegi dengan ukuran jendela rumah standard dari jarak yang sama, hanya saja jumlahnya ada sekitar empat atau lima buah, dan terlihat bergerak dengan cepat, hilang satu-persatu ke balik pohon di sebelah tiang menara air rumah tetangga. Sesudah cek lokasi di foto, di bagian penampakan itu sendiri memang seharusnya cuma ada langit, bukan rumah tetangga. 

Kalau itu sesuatu, maka sesuatu itu terbang sangat rendah tadi malam, dan relatif dekat. Silakan lihat gambar untuk ilustrasi, berdasar pada foto yang saya ambil pas Tahun Baru 2012 kemarin. (byms)

Dua cahaya melintas cepat tanpa suara di Serdang, Sumatera Utara, Januari 2011

No. 1101xx-01-u-serdang-sumut
Timestamp:  8/3/2011 14:41:14
Nama Pelapor: Fitra Surya Perdana
Profesi: Karyawan Swasta
Deskripsi penampakan:  Saat itu malam bulan purnama , ketika keluar dari rumah saya lihat dibawah bulan  ada dua cahaha sebesar lampu pijar dengan kecepatan seperti pesawat jet tempur melintas dari arah barat menuju ketimur yang mengherankan , kedua cahaya tersebut tidak bersuara. 
Bentuk UFO:  Dua bola cahaya yang besar lalu semakin jauh makin mengecil
Lokasi penampakan:  Tanjung Beringin, Serdang Bedagai, Kecamatan Tanjung Beringin Lorong Dua Kelapa Sawit, Sumatera Utara
Waktu penampakan: 21.00 WIB
Lama penampakan: 30 detik
Tanggal penampakan: Januari 2011
Saksi Mata: Sendiri
Pengalaman pertama: Ya

Jumat, 09 Maret 2012

Berburu Penampakan UFO dengan Pena Laser

Fun with an Argon-ion and a He-Ne laser. Most ...
Image via Wikipedia
Salah satu hal yang kadang teramati pada saat terjadi penampakan UFO adalah reaksi mereka terhadap sinar laser. Pada beberapa kesempatan, UFO bereaksi dengan mengubah kecepatan mereka, atau malah menghilang, ketika mendapati ada sinar laser yang diarahkan mengenai mereka. Dari informasi tersebut maka diketahui kalau sinar laser merupakan salahsatu media dimana manusia bisa berinteraksi dengan UFO. Terkait hal ini, maka apakah sinar laser bisa dijadikan juga sarana kita untuk memancing kemunculan mereka?

Menurut Google, kata Laser berasal dari singkatan dalam Bahasa Inggris yaitu "Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation", dan merupakan mekanisme suatu alat yang memancarkan radiasi elektromagnetik, biasanya dalam bentuk cahaya yang tidak dapat dilihat maupun dapat lihat dengan mata normal, melalui proses pancaran terstimulasi. Pancaran laser biasanya tunggal, memancarkan foton dalam pancaran koheren.

Teknologi laser yang baru ditemukan pada 1960 ini, dianggap termasuk dalam salahsatu temuan paling berpengaruh dalam Abad ke-20, dan banyak dipakai dalam aplikasi elektronik canggih, misalnya DVD player dan recorder, dimana pembacaan data dengan berkas sinar laser telah memungkinkan manusia menciptakan media penyimpanan data optik, dengan kualitas, ketepatan, dan ketahanan yang jauh lebih baik (dan harga lebih murah) dibanding media penyimpanan data magnetik. Atau dalam aplikasi yang lebih taktis, karena berkas sinar laser yang terpusat dan lurus, maka teknologi ini diaplikasikan juga dalam keperluan pengukuran jarak, bantuan pembidik senjata api, hingga ke alat bantu mengarahkan peluru kendali ke sasaran tembaknya. Sedangkan berkas laser dengan kekuatan yang lebih rendah, dipakai di dunia bisnis maupun pendidikan sebagai alat bantu presentasi dalam bentuk pena laser (atau bahkan kini gantungan kunci), serta di dunia hiburan sebagai efek visual dalam pagelaran-pagelaran, atau dalam pembuatan film.

Adapun teknologi ini sendiri, jika mengacu pada kesaksian Colonel Phillip Corso dan informasi yang didapat dari forum Ufolog semisal Above Top Secret, merupakan hasil retro engineering dari reruntuhan pesawat UFO yang jatuh di Roswell, pada 1947; suatu teknologi yang sebenarnya belum akan manusia Bumi temukan jika mengikuti alur pertumbuhan sains dan teknologi secara normal. Dilihat dari sisi sejarah alterantif ini, maka sebenarnya tidaklah mengherankan jika UFO akan berinteraksi dengan teknologi yang berasal dari dunia mereka yang memiliki pencapaian teknologi jauh lebih maju tersebut.

Pertanyaannya, jika UFO diketahui bereaksi terhadap sorotan sinar laser, maka apakah kita bisa memancing kehadirannya juga dengan cara serupa? Dan jikapun iya, apakah hal ini hanya bisa dicapai dengan perangkat laser berkekuatan sangat tinggi dan berharga mahal? Pertanyaan ini terjawab dengan tidak sengaja ketika Brian Fahey, dan Neil, dari Amerika Serikat, yang menceritakan pengalamannya menyaksikan fenomena penampakan misterius di langit setelah Neil secara iseng menyorotkan laser dari perangkat pena laser nya ke arah Bulan, dalam sebuah artikel di situs UFO Digest:

"Brian recalls that the weather was cold and the sky was about 90% clear. "Neil pointed the laser at the moon which was a little to the left of straight ahead and above the horizon about 30 or 40 degrees. He pointed it at the moon and suddenly there was a point at which the laser had excited something and that something looked like it was a large sparkler in the sky", added Brian"
"Neil again lit the laser and focused it at the moon but no sparkler, then he swept it across the sky and it again excited an object traveling towardRochester (now to their right). At this point they were both spooked and turned off the light and continued enroute"
Adapun penulis, berbekal ketertarikan tinggi pada gadget jenis pena laser ini (dan tentunya pada fenomena UFO), kemudian memutuskan untuk memiliki juga seperangkat laser pena seperti yang digunakan Neil dan mencoba sendiri hasilnya. Penulis pun membeli seperangkat laser pena dengan pancaran sinar hijau dan kekuatan tertera pada label adalah 200 mW (mili Watt), yang konon cukup kuat untuk memancarkan pancaran laser lurus dan terfokus hingga jarak 3 Km, dan mulai melakukan eksperimen dengan menyoroti daerah langit berbeda-beda pada malam hari.

Catatan dan perhatian!
Walaupun pena laser dijual bebas dan bisa diperoleh dengan mudah, hal ini tidak berarti pena laser adalah mainan! Harap awasi pemakaiannya dan patuhi petunjuk keamanannya, sadarilah bahwa laser memiliki muatan energi yang bisa membahayakan, termasuk laser dari sumber pena laser, maupun gantungan kunci sekalipun. 

Banyak kasus kecelakaan melibatkan sinar laser bisa berakibat cacat permanen pada retina mata dan berujung pada kebutaan; hal ini biasanya menimpa mereka yang masih berusia anak-anak dan baik secara sengaja maupun tidak sengaja menyorotkan sinar laser ke mata mereka atau mata anak lainnya. Bagi mereka yang matanya terkena laser berkekuatan sedang, kemungkinan akan kembali pulih penglihatannya setelah beberapa bulan, sedangkan bagi mereka yang matanya terkena laser berkekuatan tinggi atau dalam waktu lama, bisa jadi menghadapi resiko kebutaan permanen karena retina nya terbakar. 

Menurut artikel tentang bahaya laser di situs go4healthylife.com, Health Protection Agency di Inggris menyarankan batas aman kekuatan laser yang aman untuk digunakan secara umum adalah 1mW (mili Watt), itupun harus disertai informasi keamanan yang jelas. Adapun pena laser/laser pointer yang beredar di Indonesia rata-rata memiliki kekuatan 5mW, yang artinya sudah jauh di atas batas aman; apalagi yang berkekuatan > 100 mW. Gunakan dengan sangat berhati-hati! (byms)

Catatan: dulu (2010/2011) tulisan ini saya post di beta-ufo.org, namun hilang pada saat server crash jadi saya publikasi ulang di sini.
Enhanced by Zemanta

Senin, 05 Maret 2012

Bintang zigzag teramati di Muara Ule Lheu, Banda Aceh, Januari 2007


No. 0701xx-01-u-banda aceh-aceh
Timestamp:   1/25/2011 7:07:32  (mm/dd/yy)
Nama Pelapor: Firman S.
Profesi: Swasta

Deskripsi penampakan:  Maaf, saya baru dapat link pelaporan ini, kejadiannya diawal tahun 2007, penampakan 2 (dua) cahaya yang tingginya setara dengan ketinggian bintang, dengan warna dan ukuran serupa bintang, terlihat bergerak sangat kencang dari selatan ke utara. yang didepan berjalan lurus, sementara yang satunya mengikuti  dibelakang zigzag sangat cepat. kejadian itu tengah malam, saat langit sangat cerah di Muara Ule Lheu (pelabuhan penyebarangn Banda Aceh-Sabang)

Bentuk UFO: Segitiga
Lokasi penampakan: Muara Ule Lheu, Banda Aceh
Waktu penampakan: Tengah malam
Lama penampakan: Sekitar 10 menit
Tanggal penampakan: Awal januari 2007
Saksi Mata: 2 - 5 orang
Pengalaman pertama: Ya

Jumat, 02 Maret 2012

Deskripsi grup Islamic UFO - Revisi 1 Maret 2012

Audzubillahiminassyaitonnirrojim, Bismillahirrahmanirrahim,

Grup "Islamic UFO" membahas mengenai fenomena UFO dan Alien dari sudut pandang Islami. Diskusi berlangsung dalam bahasa Indonesia, dengan referensi dalam bahas Arab, Indonesia, dan Inggris.

Grup ini dibentuk sebagai upaya ijtihad untuk mencari tahu identitas dari fenomena UFO, yang selama ini tidak dijelaskan secara kongret dalam Al Qur’an dan hadits, namun fenomenanya nyata teramati dalam kejadian sehari-hari, dan diduga kuat mengindikasikan keberadaan mahluk cerdas selain manusia di Bumi.

Grup ini terbuka terhadap analisa maupun pendapat pribadi mengenai topik Ufologi & Islam, berdasarkan sumber-sumber referensi utama dan pendukung, serta batasan-batasan sebagai berikut:

A. Referensi Utama & Pendukung

Dua referensi utama yang dipakai adalah sebagai berikut:
1. Referensi dari dunia Ufologi
2. Referensi dari literatur Islami (Al-Qur'an, Hadist, dan pendapat ulama)

Adapun referensi pendukung adalah yang bersifat umum dari bidang sains, dan bidang lainnya yang bisa ditelusuri, diverifikasi, dan terpercaya.

Dengan tidak mengurangi rasa hormat, sesuai pembatasan topik dari grup maka literatur dari Agama dan aliran kepercayaan di luar Islam sifatnya adalah referensi tersier, dan tidak bisa dijadikan dasar utama argumen, maupun pembukaan thread diskusi baru.

B. Topik yang diperkenankan

Topik yang diperkenankan adalah semua yang menyangkut hubungan antara Ufologi dengan Islam, dengan dasar sebagai berikut:
1. Konteks pengertian Islam yang dipakai adalah yang sesuai pemahaman umum
2. Tidak membahas mengenai pengubahan dasar-dasar kepercayaan Islami

Demikian dasar-dasar ini kami tetapkan dengan tujuan untuk menjaga produktivitas diskusi, dan suasana diskusi yang positif, semoga Allah SWT memberikan kita semua petunjuk dan pencerahan.

Salam,

Tim moderator Islamic UFO

Last update: 01/03/12

Link grup: http://www.facebook.com/groups/islamicufo/

Kamis, 01 Maret 2012

Dabbah itu mahluk biologis bukan spiritual

Audzubillahiminassyaitonnirrojim,

"Dan Allah telah menciptakan semua jenis dabbah dari air, maka sebagian dari dabbah itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." ~QS 24:45.

Perhatikan penggalan kalimat pertama, yang menunjukkan kalau dabbah ini adalah mahluk hidup yang berbasis air, atau memiliki kadar air tinggi -- seperti mayoritas mahluk hidup yang kita kenal di Bumi yang rata-rata memiliki kadar air tinggi, misalnya hingga 70 - 80% pada manusia.

Jadi kalau kita bercermin pada QS 24:45 ini, maka yang dimaksudkan sebagai dabbah adalah jelas mahluk biologis seperti manusia dan hewan, bukan mahluk spiritual seperti Malaikat dan Jin. (byms)