Rabu, 24 Maret 2010

UFO Bandar Lampung Jan 2009

Video penampakan UFO di atas kota Bandar Lampung, 17 januari 2009



Gambar diambil pada sore hari, dengan tambahan detail saksi sebagai berikut:

  • kecepatan terbang yg tinggi
  • sempet menghilang dan nongol lagi padahal langit cerah
  • posisi hilang dan nongol laginya sangat jauh makanya gw bilang mungkin teleporting gitu kali ya
  • kalo emang ini pesawat jet mana asep nya
  • mana sayap nya

Analisis

Obyek berbentuk lonjong, dengan kecepatan standar dan laju tetap. Tidak teramati adanya sayap atau ekor, atau lampu, atau elemen lainnya yang biasanya nampak pada pesawat terbang konvensional.

Yang cukup menarik, obyek terlihat sempat menghilang dari pandangan, untuk kemudian muncul kembali sela beberapa saat kemudian.

Obyek berhenti teramati kala pandangan saksi terhalang antena TV di atas bangunan, padahal menurut perkiraan arah dan kecepatan, obyek mestinya akan masih teramati setelah pandangan ke arah langit tidak terhalang lagi.

Kemungkinan UFO: B (Skala A to D)

Sumber video: YouTube
(bay)





Jumat, 19 Maret 2010

UFO Buatan Manusia Bumi

Dr. Hermann Oberth, penggagas desain roket untuk Jerman semasa Perang Dunia II, dan setelahnya teknologi roket tingkat maju untuk wahana antariksa berawak milik Amerika, pernah secara misterius menyatakan: 

“Kami tidak dapat sendirian menerima penghargaan atas catatan kemajuan di beberapa bidang sains tertentu; kami telah menerima bantuan.” 
Ketika ditanyakan dari siapa, ia menjawab;
“Penduduk dari dunia lain.


Sejawat pioneer antariksa Oberth, yang juga mengabdi pada the Third Reich, Werhner Von Braun, mengemukakan pengetahuan yang sama atas kenyataan tentang hal extra-terrestrial (berasal dari luar Bumi) ketika ia menyatakan di tahun 1959: 

“Kami mendapati diri kami berhadapan dengan kekuatan yang jauh lebih kuat dari yang sejauh ini diasumsikan, dan yang mana basis posisinya saat ini tidak kami ketahui. Saat ini saya tidak bisa mengatakan lebih banyak. Saat ini kami sedang dalam upaya memasuki hubungan yang lebih dekat dengan para kekuatan tersebut, dan dalam waktu enam atau sembilan bulan mungkin masalah ini bisa dibicarakan dengan lebih rinci.” 

Dari "Above Top Secret" karya Timothy Good, William Morrow and Company, Inc. 1988.

Diterjemahkan dari http://www.jimnicholsufo.com/aldebaran-mystery/

Apakah pernyataan para ilmuwan mahsyur ini mengindikasikan kalau Jerman pada masa Perang Dunia II mungkin saja telah mencapai tingkat teknologi yang cukup tinggi untuk menciptakan pesawat terbang berteknologi UFO? Terlepas dari pro-kontra mengenai keberadaan "UFO Jerman" semisal Haunebu, pernyataan Oberth dan Von Braun mengindikasikan cukup jelas kalau negara Jerman dan Amerika pada saat itu telah mengetahui adanya peradaban asing dengan pencapaian teknologi sangat maju dibanding manusia, dan usaha kearah komunikasi dengan peradaban asing ini sudah berlangsung setidaknya sejak tahun 1950-an lalu.

Apakah ini berarti, sejak saat itu Amerika telah berhasil mengadakan semacam proses alih teknologi dengan penduduk dunia lain ini? Sehingga mungkin saja sebagian UFO yang muncul saat ini adalah sudah asli buatan manusia Bumi? (bay)

UFO di Indonesia

Banyak diantara kita menyangka, UFO hanya muncul di belahan dunia Barat saja, atau tepatnya di Amerika Serikat. Betulkah ini yang terjadi? Pada kenyataannya UFO bisa muncul dimana saja; dimanapun ada orang tertarik mengenai UFO, dan ia mencari tahu ke sekitarnya, maka akan ada satu atau dua orang yang mengaku pernah melihat sesuatu yang asing di langit, walaupun di Indonesia, pemahaman mereka akan peristiwa tersebut mungkin lebih terkait kepada hal mistis atau spiritual, bukan teknologi asing.


Menurut organisasi tertua pengamat UFO di AS, MUFON (Mutual UFO Network), eksklusivitas kemunculan UFO di Amerika Serikat adalah salahsatu pertanyaan yang paling sering diajukan masyarakat kepada mereka.

Dan faktanya dari hasil banyak penelitian, UFO telah teramati dimanapun disana ada manusia. Setiap benua memiliki sumbangsihnya masing-masing, sebagaimana terjadi di seluruh negara, walaupun ketertarikan warga setempat turut berperan kepada kejelasan akurat mengenai aktivitas UFO di daerah tersebut. Dimanapun ada seseorang yang tertarik untuk menyelidiki laporan penampakan UFO, maka mereka akan menemukannya; walaupun tidak otomatis berarti si peneliti tersebut hidup di daerah pusat aktivitas UFO.

Beberapa dari laporan pertama penampakan UFO datang dari Eropa dan Pasifik. Sejak saat itu, penampakan UFO telah dilaporkan dari semua benua dan bisa jadi semua negara. Dari catatan sejarah, telah terjadi gelombang besar penampakan tidak hanya di AS, melainkan juga di Inggris, Perancis, Belgia, Rusia, dan negara-negara lainnya. Organisasi resmi dan pribadi telah didirikan di banyak negara untuk mempelajari penampakan mereka, dan hasilnya adalah terdapat kemiripan antara penampakan UFO di suatu negara dengan negara lainnya. Jenis dan variasi yang sama dari UFO telah dilihat di banyak tempat, dan ini telah berubah sedikit saja selama bertahun-tahun.

Penampakan UFO di Jerman

Pada akhir 1944, menyusul meningkatnya aktifitas Perang Dunia II, laporan penampakan "Foo Fighters" meningkat tajam. Pilot dari persawat pembom AS dan UK dan peterbang malam di daerah pendudukan Perancis dan Jerman menggambarkan munculnya bola-bola bercahaya yang terbang dalam formasi bersama mereka dalam kurun waktu lama, untuk kemudian sekedar terbang menjauh dan menghilang. Penjelasan pertama atas fenomena ini adalah mereka ini pastinya sejenis senjata anti pesawat terbang buatan Jerman, yang sedang di-tes sebelum diterjunkan untuk beraksi; namun perang berakhir tanpa satupun "foo-fighter" yang menunjukkan aktivitas tidak bersahabat.

Para peneliti lalu mencoba untuk menyalahkan pesawat tempur jet dan roket Jerman yang beroperasi di malam hari. Namun kemudian diketahui bahwa selama masa penampakan "Foo Fighters" berlangsung, bisa jadi hanya ada satu penerbangan malam oleh pesawat tempur jet Jerman, dan tidak ada penerbangan pesawat tempur bertenaga roket.

Penampakan UFO di Indonesia


Pada waktu yang kurang lebih sama di Teater perang Pasifik, pesawat pembom AS seringkali diikuti selama berjam-jam oleh cahaya terang yang kemudian berbalik arah dan menjauh. Seperti diulas dalam tulisan "UFO - Senjata Rahasia Perang", pada masa ini Indonesia pun telah menjadi salahsatu tempat penampakan UFO, seperti terekam dalam catatan pihak Sekutu sebagai berikut:

Dalam suatu misi pengeboman Palembang tanggal 10 Agustus 1944, pilot pembom B-29 Sekutu Kapten Alvah M. Reida yang berpangkalan di Kharagaphur, India, dikejutkan oleh munculnya piringan metalik bercahaya oranye di samping kanan sayap ketika pesawat telah meninggalkan sasaran [8]. Pilot lalu mencoba melakukan manuver menghindar namun ternyata bisa diikuti piringan asing begaris tengah 1,5 - 2 meter tersebut dengan mudah. Setelah delapan menit mengikuti, benda asing tersebut tiba-tiba berbelok tajam dan menghilang dalam waktu sangat cepat.

Para petinggi militer menyatakan mereka adalah pesawat bunuh diri Jepang, dan inilah keterangan yang muncul di laporan-laporan resmi. Namun pesawat jenis tersebut tidak pernah terbang di waktu malam, dan mereka tidak pernah membuntuti pesawat pembom dalam waktu lama tanpa melakukan apapun. Perang berakhir dengan ratusan laporan penampakan yang masih tidak bisa dijelaskan hingga kini. (bay)

Rabu, 17 Maret 2010

Panduan Identifikasi UFO: Cahaya di malam hari

Untuk berburu penampakan UFO, malam hari adalah saat yang terbaik. Hal ini terutama karena pada malam hari seringkali UFO memancarkan cahaya terang, sehingga kemunculan UFO akan terlihat kontras dengan latar belakang malam yang gelap. Namun demikian perlu diperhatikan juga, sebelum kegirangan menyangka telah menemukan UFO, karena ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab kesalahan identifikasi UFO di malam hari. Apa sajakah hal tersebut? Berikut ini beberapa hal yang sering disalah identifikasikan sebagai UFO:
  1. Pesawat Terbang Komersial Pesawat jenis ini biasanya memiliki empat sumber cahaya, minimal; masing-masing berwarna redup dan berukuran kecil, dengan formasi belah ketupat, dan terdiri dari warna-warna berikut ini: putih kekuningan, hijau, atau merah. Beberapa cahaya menyala konstan, tapi sebagian lagi menyala berurutan. Pada saat mendarat, akan ada lampu sangat terang berwarna kuning terang, yang tampak seperti stasioner. Arah terbang pesawat jenis ini selalu garis lurus, dan selalu diikuti gelombang suara gemuruh.
  2. Meteor atau Bintang Jatuh Walaupun berupa sumber cahaya tunggal, namun karena kecepatannya dan terbakarnya, bintang jatuh umumnya terlihat sebagai garis cahaya yang muncul sekelebat untuk kemudian menghilang. Umumnya muncul di puncak langit, lintasan garis lurus, dan teramati dalam hitungan kurang dari satu detik saja.
  3. Jejak Lampu Sorot Sejak beberapa tahun lalu, banyak gedung menggunakan lampu sorot berkekuatan tinggi yang mampu meninggalkan jejak di awan. Jejak yang ditimbulkan biasanya berupa lingkaran kabur, sangat redup, dan umumnya terdapat lebih dari satu jejak yang bergerak dalam pola spiral, merapat dan merenggang hingga ke area langit yang luas. Lampu sorot jenis ini biasanya teramati kalau dalam jarak pandang ada bangunan yang memasang lampu sorot jenis ini, atau night club, atau keramaian semisar konser musik.
  4. Jejak Lampu Mobil Pada lingkungan yang khusus, lampu mobil bisa menimbulkan jejak cahaya yang tinggi di langit; hal ini biasanya terjadi di daerah pengunungan dimana terdapat jalan-jalan di sisi gunung tinggi tempat mobil melintas. Cahaya jenis ini biasanya tidak memiliki titik cahaya atau perwujudan bentuk yang jelas, dan bergerak dengan lambat dan terkadang pola yang sangat acak namun memiliki arah yang konstan. Teramati kadang dalam waktu cukup lama, tapi seringkali menghilang setelah teramati "membelok".
  5. Ilusi pergerakan akibat perbedaan kerapatan udara Umumnya teramati seperti bintang yang sedikit bergerak-gerak acak, tidak diam di tempatnya, namun setelah sekian lama teramati, sumber cahaya tersebut relatif tidak berubah posisi, atau mendadak menghilang.
Beberapa ciri positif penampakan UFO:
  1. Sumber cahaya tunggal, berwarna putih atau kemerahan, atau transisi antara keduanya
  2. Kecepatan jelajah tinggi, atau berubah-ubah; mampu melambat hingga stasioner kemudian bergera kembali
  3. Arah lintasan tidak lurus, berubah-ubah, kadang hingga berbalik arah
  4. Sumber cahaya tiba-tiba muncul atau menghilang
  5. Terjadi perubahan terang dan warna cahaya sesuai perubahan kecepatan
  6. Memiliki cahaya yang "berdenyut"
  7. Memiliki cahaya sangat terang yang berkedap-kedip dengan sangat cepat
(bay)

Selasa, 16 Maret 2010

Berburu UFO di malam Nyepi


Bali gelap gulita di malam Nyepi Caka 1932 (16 Maret 2010), akibatnya langit semarak bertabur bintang. Pada saat seperti inilah, anomali yang muncul di langit akan lebih mudah teramati; saat yang tepat untuk berburu UFO.

Kesempatan langka yang hanya muncul setahun sekali di Bali ini, adalah suasana yang umumnya hanya bisa didapatkan di daerah sangat terpencil tanpa ada gangguan cahaya terrestrial, yang bahkan Observatorium Bosscha di Lembang saja tidak bisa nikmati.

Niatnya nggak muluk-muluk, sekedar mencari sesuatu yang jauh-jauh saja tapi masih bisa diperhatikan jelas; seperti yang pernah teramati dari Cikajang, Garut tahun 1999 silam, atau sukur-sukur se-heboh penampakan di lokasi sama pada tahun 2007 lalu. Sekaligus membuktikan kepenasaran juga sih, apakah saat ini masih ada UFO melintasi langit Pulau Dewata ini?



Tiga Penampakan UFO

Hasilnya ternyata lumayan, semenjak matahari tenggelam penuh dan langit gelap total, hingga sebelum adzan Isya berkumandang pun*, sudah teramati 3 penampakan UFO dalam wujud bintang bergerak, atau mengacu pada sistem klasifikasi Hynek; Nocturnal lights. Satu diantaranya disaksikan bareng isteri.
  1. Penampakan pertama berwujud titik sinar putih terang bergerak cepat dari puncak langit kearah timur laut, dengan lintasan lurus agak melengkung dan kecepatan konstan; lalu tidak teramati lagi ketika mendekati kaki langit karena perhatian tertuju pada penampakan kedua yang baru berlangsung.
     
  2. Penampakan UFO kedua berawal dari puncak langit agak ke Utara, terlihat lebih tinggi daripada yang pertama, berwujud sinar merah redup yang berubah menjadi putih, lalu merah meredup lagi; bergerak kearah Timur dengan lintasan busur yang ireguler dan beberapa kali mengubah kecepatan; menghilang dari pandangan karena posisi akhir terhalang bangunan.
     
  3. Yang ketiga, terhitung rada "berani" karena terlihat berada cukup dekat di kaki langit, muncul tiba-tiba di langit barat daya, mungkin dari langit diatas Tanjung Benoa atau lebih jauh lagi, tapi yang pasti dari area di arah antara Bandara Ngurah Rai dan Pelabuhan Benoa; kecepatan tinggi dengan obyek memancarkan sinar berwarna putih terang, lintasan datar kearah Selatan lalu tiba-tiba saja menghilang di tengah langit.

Kecepatan obyek pertama kalau dibandingkan pesawat jet komersial yang beberapa kali melintas, adalah kira-kira sekitar 4-5 kalinya; maka jika kecepatan jelajah rata-rata pesawat jet komersial adalah 950 Km/jam** maka perkiraan kecepatan obyek yang teramati tersebut adalah sekitar Mach 4 (empat kali kecepatan suara). Namun kalau ketinggian jelajah nya ternyata lebih tinggi lagi dari ketinggian penerbangan komersial (30.000 kaki**), berarti kecepatannya juga lebih tinggi lagi daripada itu.

Kecepatan obyek kedua sedikit lebih lambat, namun perkiraan jarak juga lebih jauh. Sedangkan kecepatan obyek ketiga sangat cepat, tapi dengan jarak yang diperkirakan jauh lebih dekat dibandingkan kedua obyek sebelumnya.

Tidak ada awan sama sekali pada jam itu, dan barulah setelah sekitar sejam berlalu tanpa penampakan lain, terlihat awan tipis mulai menyelimuti langit, dan perburuan pun dihentikan.

Sempat berburu lagi dua kali beberapa jam sebelum terbit fajar, namun tidak ada penampakan lagi, hanya dua kali melihat bintang jatuh. (bay)

* Yupp, di lingkungan tempat kami, walaupun ini Hari Raya Nyepi, mesjid masih boleh mengumandangkan Adzan; salut dengan toleransi nya warga Bali
** Sumber: Tata Operasi Darat

+ image dari: http://www.yeoldeufostore.com

Jumat, 12 Maret 2010

UFO Lembang Feb 2010

Berikut ini rekaman penampakan UFO di langit daerah Lembang, Bandung Utara sekitar Februari 2010




Video ini diambil oleh "Thekangdicky", alias kang Dicky Zaenal Arifin dari Hikmatul Iman (HI).

Analisis Penampakan UFO

Pada awal film terlihat sebuah titik terang cahaya di langit malam hari, diambil dengan mode low-light (tampilan hijau), dalam posisi UFO yang sepertinya stasioner. Pada bagian pertengahan film, terlihat benda tersebut melaju dengan kecepatan konstan, dan dengan pijaran cahaya yang juga stabil. Di bagian akhir film terlihat langit sudah lebih terang, dan UFO bergerak masih dengan kecepatan yang sama dengan arah lurus, diantara lapisan awan tipis.

Secara umum, rekaman ini menangkap sebuah benda terbang tak dikenal dengan karakteristik mengarah ke indikasi positif UFO dengan ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Benda terbang memiliki satu sumber cahaya terang berwarna putih, mirip seperti karakteristik penampakan UFO jenis Scout
  2. Benda terbang tersebut bisa mengapung stasioner, sekaligus bisa bergerak dan traveling dengan kecepatan konstan
Hal yang menyulitkan untuk pengambilan kesimpulan adalah kurangnya data yang bisa digali dari rekaman penampakan. Tidak ada extreme zoom untuk memperlihatkan detail benda terbang asing tersebut, maupun continuous shot yang menunjukkan bahwa itu adalah benda terbang yang sama dari awal hingga akhir rekaman.

Catatan:

Kang Dicky adalah Guru Utama sekaligus pendiri Hikmatul Iman, Lembaga Seni Bela Diri yang berpusat di daerah Bandung. Selain bela diri, kang Dicky juga mengajarkan penguasaan tenaga dalam, tenaga metafisik, termasuk pengobatan alternatif. Kang Dicky juga mengaku memiliki pengalaman perjumpaan dengan UFO dalam beberapa kesempatan lain. (bay)

UFO Minor Contactee

Kasus penampakan UFO adalah peristiwa yang langka. Namun anehnya, justru ada beberapa orang yang mengalami peristiwa perjumpaan dengan UFO secara rutin, sehingga seakan sudah merupakan "kebiasaan" bagi mereka. Ambil contohnya salahseorang rekan, yang hingga kini telah berhasil mengabadikan penampakan UFO di kameranya tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Pada kesempatan terakhir melalui milis BETA-UFO, ybs menyatakan bahwa dalam salahsatu penerbangan terbarunya pada jam 2:30 pagi dari jendela pesawat ia melihat sekumpulan titik cahaya terang berkelompok di langit, padahal menurut posisinya ia berada sekitar 120 Km barat daya Kota Banjarmasin, diatas laut lepas.


View UFO Sighting Indonesia in a larger map

Seorang rekan lainnya, pernah mengalami mimpi yang seperti nyata dimana ia bertemu manusia dari masa depan, dan selain itu iapun sering sekali menyaksikan penampakan UFO. Bahkan kedua anak-anaknya seringkali menjadi saksi penampakan UFO juga. Seorang rekan lainnya, mengalami sighting di berbagai penjuru dunia yang sempat ia kunjungi, salahsatunya bahkan berupa penampakan UFO dalam ukuran besar, mungkin sekelas Tactical Ship, yang ia saksikan ketika sedang berada di Brazil, Amerika Selatan.

Seorang rekan lainnya, memiliki beberapa rekaman video yang menunjukkan kemunculan benda asing di langit Jakarta, dan ini belum terhitung pengalaman pribadi lainnya yang tidak sempat ia dokumentasikan.

Rekan peneliti UFO dari Bandung, memiliki beberapa rekaman penampakan UFO yang ia ambil sendiri dari berbagai lokasi di Bandung.

Seorang rekan dari Canada menceritakan, kalau ia berkali-kali menyaksikan UFO dalam bentuk yang sama, dari waktu ke waktu. Ia juga berhasil mengabadikan beberapa megabyte foto dalam hard disknya, sebagai hasil dari dokumentasi penampakan UFO yang ia alami pribadi dalam beberapa tahun!

Radar UFO Alamiah?

Yang menarik dari mereka adalah, seolah terdapatnya sistem pendeteksi dalam diri mereka untuk mengetahui kehadiran UFO di sekitarnya, sehingga kemudian bisa mengamati dengan teliti fenomena penampakan yang terjadi. Dan dari beberapa contoh kejadian bahkan, orang-orang yang sedang berada dekat dengan mereka ini, seringkali bisa turut serta menyaksikan penampakan UFO tersebut!

Apakah ini berarti ada sekelompok orang-orang yang memiliki radar alamiah untuk mendeteksi UFO? Lalu karena "tracking" radarnya itu sedang bekerja, ia mengganggu medan kamuflase si UFO, sehingga orang disekelilingnya bisa turut menyaksikan penampakan UFO tersebut?

Atau sebaliknya, orang-orang ini justru memiliki status khusus diantara para Ufonaut, sehingga mereka terus menerus memantaunya dari jarak cukup dekat dari waktu ke waktu? Dan dalam proses pengamatannya itu mereka berani untuk menunjukkan diri mereka sebagai suatu bentuk pesan?

Jenis Lain UFO Contactee?

Status mereka ini mungkin tidak dalam level contactee sebagaimana Ufologi ketahui, dimana para Ufonaut muncul dan melakukan kontak langsung secara fisik, namun dalam level yang lebih casual dimana orang-orang dengan status khusus ini memiliki sesuatu yang perlu Ufonaut pantau secara incognito, dari jarak jauh. Atau mungkin peranan mereka justru lebih tinggi bagi para Ufonaut? Hanya saja karena kisah perjumpaannya kurang dramatis, atau lebih banyak dari mereka memilih untuk diam daripada mengungkapkan pengalamannya, sehingga keberadaannya kurang diketahui dunia Ufologi? Dan jumlah mereka bisa saja jauh lebih banyak daripada para contactee sebagaimana yang dikenal saat ini.

Dengan mengacu pada jenis interaksi, maka istilah "Minor Contactee" mungkin saat ini cukup tepat untuk mewakili para contactee ini; mereka yang diketahui memiliki interaksi berulang dengan UFO, namun dalam tingkat interaksi yang terdeteksi sangat rendah atau bahkan nyaris pasif.

Apakah karena orang-orang ini memiliki kemampuan pemancaran sinyal telepati, dan secara tidak sadar menceritakan suatu bentuk informasi kepada para Ufonaut ini? Ataukah karena orang-orang ini pernah mereka pasangkan semacam alat probe untuk pendeteksian? Seperti apa yang manusia lakukan pada hewan langka yang berhasil mereka tangkap dan lepas kembali ke alam bebas, untuk kemudian dari waktu ke waktu lokasinya mereka pantau untuk menyelidiki pola pergerakan, teritori, migrasi, dll.? Dan jarak UFO yang terlihat merupakan jarak minimal mereka bisa mengirim / menangkap data?

Apakah remote sensing yang mereka lakukan semata-mata untuk data yang lebih bersifat statistik? Apakah orang-orang ini merupakan obyek penelitian Ufonaut; atau malah berfungsi sebagai "tools" penelitian yang berguna untuk mengumpulkan data dari lingkungannya, dan pada waktu tertentu data-data ini diunduh dari orang-orang tersebut?

Masih dibutuhkan penelitian yang lebih mendalam, juga kuantitas data yang lebih banyak sebagai bahan penelitian dan pengujian hipotesa. Untuk saat ini, sebelum kebenarannya terkuak, maka setidaknya bagi anda yang penasaran ingin menyaksikan penampakan UFO, mungkin bisa sering-sering bergaul dengan para "minor contactees" ini. Siapa tahu saja, saat anda sedang bersama mereka, ada UFO yang "tertangkap radar" dan terpaksa memunculkan dirinya untuk bisa anda amati. Siapa tahu... (bay)

Apakah anda memiliki pengalaman penampakan UFO? Tahu seorang rekan atau kerabat yang pernah mengalaminya? Silakan isi Laporan Penampakan UFO disini: http://ufosiana.blogspot.com/p/lapor-ufo.html

Rabu, 03 Maret 2010

Pseudoscience Dan Pendiskreditan Ufologi

Menyangkut tulisan "pelurusan" persepsi mengenai penyematan istilah "pseudoscience" pada Ufologi di Kompasiana, ternyata mas Nur dari BETA-UFO ikutan berkomentar disana. Dalam pandangannya, tidak apa-apa istilah ini dipakai, karena Ufologi memang "pseudoscience".

Terhadap komentar mas Nur ini saya rada kaget, tapi nggak heran sih sebenarnya, karena dulu pun kejadian yang sama terjadi di milis BETA-UFO waktu ybs menyatakan kalau penyelidikan sighting dalam Ufologi itu nggak penting. Ya tentunya tidak apa-apa berbeda pendapat, asal jangan salah paham saja. Karena dari itu pula lah maka saya yang masih muda dan lantang waktu itu langsung menyuarakan pendapat saya, apalagi saat itu saya sedang getol-getolnya menyelidiki masalah UFO sighting disana-sini. Saya yang sekarang relatif nggak terlalu muda, juga tetep menanggapi komentar mas Nur tersebut dengan lantang; supaya jangan ada salah paham, dan kalaupun ada input pemikiran yang menarik, tinggal sayanya yang merubah pendirian. Gampang kan? Nah beginilah pendirian saya dalam ulasan rada lengkapnya.

Ufologi Bukan Pseudoscience

Memang betul dalam terminologi ilmiah, "pseudoscience" adalah istilah untuk bidang-bidang penelitian yang disusun tidak berdasarkan metodologi ilmiah yang valid. Termasuk dalam hal ini, pijat refleksi, tenaga dalam, telekinesis, dan Ufologi.

Namun masalahnya, Ufologi bukan ilmu yang disusun karena metodologi penelitian yang salah, atau tidak scientific, tapi dalam 60an tahun keberadaannya Ufologi tidak sekalipun pernah bisa mengeluarkan klaim yang didukung dengan bukti fisik. Hal ini menyebabkan, penelitian di bidang Ufologi tidak / belum bisa mengikuti standar praktik ilmu sains lainnya, bukan tidak mau atau menolak. Karena itu pulalah Ufologi bukan sains "jadi-jadian", namun lebih kepada bidang penelitian yang menggunakan metode-metode tidak baku. Dengan demikian, "pseudoscience" yang berkonotasi negatif tidaklah tepat disematkan pada Ufologi.

Ditambah dengan sangat tingginya kualifikasi ahli-ahli Ufologi terkemuka, maka penyematan status "pseudoscience" pada Ufologi adalah hal yang menyesatkan. Adalah tugas kita para peneliti fenomena UFO untuk membangun profile yang benar. Tidak menciptakan profile yang tinggi dan eksklusif (high profile), tidak juga merendahkan diri dan tidak berani mengangkat kepala (low profile), tapi menciptakan profile yang benar dan sesuai (correct profile); bahwa Ufologi adalah studi terhadap suatu masalah yang valid.

Mengapa Mendiskreditkan Penelitian UFO?

Lantas mengapa masih banyak orang, terutama ilmuwan dari kubu orthodox menganggap Ufologi sebagai pseudoscience? Dan selalu menuntut claim yang disertai bukti, hasil pengujian, dan lain-lain baku untuk menerima Ufologi sebagai suatu bidang keilmuan yang valid? Hal ini terjadi justru karena mereka tahu, Ufologi tidak akan pernah bisa mengajukan bukti tersebut. Para Ufolog tidak akan pernah bisa menghadirkan UFO utuh untuk diselidiki silang oleh ilmuwan di bidang lain, jikapun dapat, akan muncul dugaan kalau UFO tersebut sengaja dibuat untuk mengelabui; jikapun berhasil ditangkap dalam kamera atau video, maka akan muncul masalah kredibilitas si pelapor sekaligus tuduhan bahwa gambar tersebut adalah rekayasa; jika berhasil mengajukan dokumen resmi pemerintah, maka pemerintah akan menyangkal keterlibatan, atau dokumen tersebut dianggap palsu.

Walaupun alasan pembuktian tersebut terkesan valid, namun tidak bisa dipungkiri bahwa sepertinya penyematan pseudoscience pada Ufologi memang memiliki tujuan untuk mendiskreditkan dan menghambat penelitian di bidang ini. Mengapa? Ada beberapa hipotesa:
  1. Menghindari gangguan terhadap sains baku
    Hukum-hukum Fisika yang kita kenal, menyatakan perjalanan antar planet adalah tidak mungkin, daya tahan manusia dalam manuver adalah 9G, itupun untuk pilot terlatih; sedangkan ada dugaan kuat kalau UFO tidak berasal dari Bumi, dan mereka banyak terlihat melakukan manuver ekstrim yang diperkirakan bisa menciptakan tekanan hingga 25G. Jika ternyata mereka benar berasal dari angkasa luar, dan ada sistem propulsi secanggih tersebut, maka banyak ketetapan-ketetapan ilmiah yang harus ditinjau ulang -- tanpa clue yang seharusnya itu gimana. Ilmuwan akan terlihat buruk kalau mereka clueless, jadi lebih mending deny saja mati-matian.

  2. Alasan strategis keamanan negara
    Komunikasi, apalagi kerjasama, dengan pihak UFO bisa mengikutsertakan terjadinya transfer teknologi. Teknologi ini bisa dipakai untuk mempercanggih perangkat teknologi yang telah kita miliki, termasuk sistem persenjataan. Keunggulan persenjataan tidak bisa dipungkiri adalah hal yang sangat penting dalam hal keamanan negara. Jika rahasia bahwa UFO betul ada dan kerjasama telah dilakukan ini terkuak, maka negara-negara lain akan menuntut agar teknologi Alien tersebut dibagikan juga demi alasan kemanusiaan. Jadi phak berkuasa lebih memilih tutup mulut, dan menyangkal mati-matian.

  3. Memperlambat penemuan kenyataan
    Keberadaan UFO di Bumi, dan berasal dari peradaban yang jauh lebih maju atau lebih kuat, bisa mengakibatkan histeria massa, karena reaksi standar manusia saat menghadapi ancaman adalah takut, dan bereaksi berlebihan. Karena itu diperlukan adanya pengaturan terhadap cara penyampaian informasi agar reaksi masyarakat lebih terkendali. Dari informasi para whistleblower, dan informan anonim dari dalam badan pemerintahan terkait penyelidikan UFO, sebenarnya upaya untuk mengabarkan keberadaan UFO ini telah direncakanan sejak puluhan tahun lampau, namun kelihatannya menghadapi hambatan dari mereka yang melihat UFO sebagai topik terkait keamanan negara
Menilik hipotesa-hipotesa tersebut, maka ada dugaan kuat kalau penyematan status "pseudoscience" lebih memiliki alasan politis daripada scientific. Karena nyatanya, bagi mereka yang open-minded, maka setinggi apapun pencapaian mereka di dunia sains, posisi mereka di pemerintahan, ancaman dan pendiskreditan yang mungkin mereka terima, tidak lantas menghalangi mereka untuk meneliti masalah UFO ini.

Berikut ini data diri singkat beberapa Ufolog kenamaan di Dunia:
  • J. Allen Hynek - Doktor di bidang Astrophysics, Professor di Ohio State University, Professor sekaligus chairman di Departemen Astronomi di Northwestern University
  • Jacques Vallée - Doktor di bidang Computer Science, Astronomer yang juga salahsatu pengembang ARPANET, cikal bakal Internet masa kini
  • James E. McDonald - Doktor di bidang Meteorologi, Professor di University of Arizona
  • Kevin D. Randle - Kapten di AD AS, Doktor di bidang Psikologi, Master di bidang Art of Military Science
  • Nick Pope - Senior Executive Office di UK’s Ministry Of Defense (MOD)
  • J. Salatun - Mayjen AURI, pendiri sekaligus direktur LAPAN
Menilik kredibilitas para penelitinya, masih berpikir Ufologi itu "ilmu-ilmuan"? (bay)