Rabu, 06 Januari 2010

UFO - Senjata Rahasia Perang

Catatan: Tulisan ini merupakan bagian dari kumpulan teori mengenai "Asal-Usul UFO", dan merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya di sini, dan versi pembaruannya ada di sini: http://teknologi.kompasiana.com/2009/12/15/asal-usul-ufo/

Berkecamuknya Perang Dunia I pada 1914-1918 telah menimbulkan ketegangan yang besar antara negara-negara di dunia, baik yang terlibat langsung dalam peperangan, maupun yang merasa terancam oleh situasi dunia yang semakin memburuk. Karena kondisi ini maka penampakan UFO pada awal abad ke-20 seringkali dikaitkan dengan kecurigaan terhadap perkembangan teknologi perang negara yang sedang saling bertikai.

Salahsatu penelitian awal mengenai fenomena UFO di dunia, terjadi di Australia pada tahun 1920. Pada 21 Agustus 1920, kapal laut SS Amelia J. Schooner berawakkan 13 orang dan mengangkut muatan batu bara, menghilang di Selat Bass, selatan New South Wales, Australia, dalam perjalanannya dari Newcastle menuju Hobart. Selat Bass adalah selat yang memisahkan daratan Australia dengan pulau Tasmania di sebelah Selatan, dikenal memiliki cuaca yang ganas dan rawan badai sehingga banyak kapal yang melintas disana hilang karena tenggelam. Namun walau setelah pencarian yang extensive, tim pencari yang dikirimkan pemerintah Australia ke selat ini tidak berhasil menemukan jejak Amelie, baik puing ataupun sisa dari badan kapal seandainya saja SS Amelia J memang mengalami musibah dan hancur[1].

Untuk menambahkan kejanggalan, salahsatu pesawat terbang dalam misi pencarian yang dipiloti Captain W. Stutt ternyata menemui nasib yang sama, hilang tanpa jejak dan tak diketahui lagi nasibnya [2] . Uniknya, peristiwa hilangnya mereka ini ternyata terjadi setelah adanya laporan-laporan nelayan setempat mengenai munculnya sinar-sinar misterius di daerah sekitar tempat masuk Selat Bass [3]. AU Australia mulanya mengira sinar-sinar tersebut dihasilkan oleh roket dari kapal selam pengintai Jepang jenis baru, namun serangkaian penelitian yang kemudian mereka lakukan berbuah nihil, dan peristiwa menghilangnya pesawat udara setelah muncul fenomena misterius, kembali terulang pada tahun 1978 dalam peristiwa yang dikenal sebagai "The Valentich Mistery" [4].

Mungkinkah ada negara asing yang berulangkali mencoba memasuki wilayah Australia dari arah Selatan? Apakah pada saat itu Jepang memiliki kemampuan untuk melakukan ekspedisi pengintaian dengan jarak sejauh hampir 9.000 Km?[5]. Selain itu, tim penyelidik tidak pernah menemukan bekas-bekas kapal yang hancur oleh penyerangan negara asing tersebut.

Apakah ini berarti ada pihak misterius yang terlibat dalam menghilangnya kapal laut dan pesawat udara tersebut? Lalu apakah hal serupa terjadi pula di lain penjuru dunia lain? Bagaimanakah kondisi negara lain pada era yang sama?

Pesawat Terbang Hantu

Di Eropa, fenomena penampakan UFO modern diawali pada tahun 1933 dengan laporan dari banyak saksi mata di Skandinavia, atas munculnya pesawat-pesawat terbang misterius. Pesawat misterius ini memiliki bentuk mirip dengan "biplane"; pesawat terbang bersayap ganda bermesin tunggal, namun seringkali dikabarkan terbang pada kondisi cuaca sangat buruk, yang seharusnya sudah membuat pesawat sejenis ini jatuh hancur. Mereka juga dikabarkan seringkali terlihat sedang memutari suatu tempat sambil menyalakan lampu sorot yang kuat. Selain di Skandinavia, fenomena ini terjadi juga di Inggris dan beberapa negara Eropa lain walau dengan frekuensi yang lebih jarang[6]. Anehnya walaupun dilaporkan penampakan pesawat terbang ini hampir selalu diiringi bunyi mesin, namun tak jarang pesawat-pesawat ini terlihat melakukan manuver dalam ketinggian rendah tanpa suara sama sekali.

Atas kemisteriusan identitasnya, pesawat-pesawat terbang ini lalu dijuluki “Pesawat Terbang Hantu” (Ghost Aircraft) . Banyak negara Eropa menganggap kalau pesawat terbang hantu ini berasal dari Jepang untuk memata-matai Eropa[1], namun jika dilihat secara realistis, tidak ada negara manapun pada masa itu yang mampu untuk mengadakan ekspedisi dalam skala sebesar itu, terlebih Jepang.

Mungkinkah ini berarti ada pihak misterius yang tertarik dengan kondisi dunia diambang peperangan global di masa tersebut? Apakah mereka mempergunakan teknologi canggih untuk memodifikasi pesawat terbang konvensional hingga memiliki kemampuan yang lebih baik? Atau apakah Pesawat Terbang Hantu ini merupakan prototype, atau cikal bakal dari jenis UFO yang lebih canggih? Ataukah justru sebenarnya “Pesawat Terbang Hantu” adalah UFO yang menyamar dalam bentuk yang lebih tak mencurigakan?

Foo Fighter

Pada tahun 1942 – 1945 dunia kembali diguncang dengan perang berskala global. Perang Dunia II berkecamuk antara negara-negara “Sekutu”; Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Russia, Polandia, dll., yang berusaha menghambat gerak invasi negara-negara “Poros”; Jerman, Jepang, Italia. Pada masa ini pilot pesawat tempur dan pesawat pembom dari kedua kubu yang bertentangan seringkali dibuat bingung dengan fenomena munculnya benda-benda terbang aneh mengiringi misi yang mereka jalankan.

Bola-bola terbang bercahaya berukuran sekitar 30 – 60 cm digambarkan sering muncul disekitar pesawat terbang dalam misi militer, dan melakukan gerakan-gerakan manuver lincah yang menunjukkan adanya semacam kecerdasan buatan. Umumnya benda-benda ini memancarkan sinar oranye kemerahan ketika dalam kecepatan rendah, dan berwarna putih terang jika sedang terbang cepat.

Pada masa itu, pilot-pilot menamai benda-benda asing tersebut sebagai "Foo Fighter". Istilah ini mulai marak dipakai pada sekitar tahun 1945 di kubu AU AS sewaktu mengusung misi pemboman Jerman[7]. Awalnya mereka mengira benda-benda asing ini sebagai eksperimen rahasia negara Jerman, dugaan ini didukung dengan berhentinya pemunculan Foo Fighters ketika Sekutu berhasil merebut pangkalan-pangkalan udara eksperimental Jerman di sebelah Timur sungai Rhine. Adapun pemakaian kata “Foo” sendiri tidak memiliki sejarah yang jelas. Ada dugaan ia diambil dari istilah "where there's foo, there's fire" dari Smokey Stover; sebuah komik strip yang ngetop di AS pada sekitar tahun 30an. Namun sebagian ada juga yang menduga kata "Foo" ini diambil dari kata “Feu” yang berarti “Api” dalam bahasa Perancis, mewakili penampakan Foo Fighter yang mirip bola api.

Menurut laporan intelijen, kedua kubu yang berperang sama-sama menganggap kalau fenomena tersebut adalah senjata rahasia dari pihak lawan, walaupun dari sekian banyak kasus perjumpaan yang dilaporkan, tidak ada indikasi benda-benda ini bertindak agresif, ataupun memiliki fungsi tempur.

Foo Fighters di Langit Indonesia

Di wilayah Indonesia sendiri pada era yang sama, sempat dilaporkan juga kemunculan benda terbang misterius serupa Foo Fighter. Kejadian ini dialami oleh pilot Sekutu dalam upayanya memerangi pendudukan Jepang di Indonesia. Dalam suatu misi pengeboman Palembang tanggal 10 Agustus 1944, pilot pembom B-29 Sekutu Kapten Alvah M. Reida yang berpangkalan di Kharagaphur, India, dikejutkan oleh munculnya piringan metalik bercahaya oranye di samping kanan sayap ketika pesawat telah meninggalkan sasaran [8]. Pilot lalu mencoba melakukan manuver menghindar namun ternyata bisa diikuti piringan asing begaris tengah 1,5 - 2 meter tersebut dengan mudah. Setelah delapan menit mengikuti, benda asing tersebut tiba-tiba berbelok tajam dan menghilang dalam waktu sangat cepat.

Wayne Thomas, Jr, seorang mantan petugas intelijen bagi grup B-29 yang ditempatkan di Tinian juga mengkonfirmasikan bahwa laporan semacam ini adalah hal yang sering terjadi di area Peperangan Asia. Mereka digambarkan biasanya mengikuti pesawat pembom selama beberapa menit sebelum akhirnya memisahkan diri.

Melihat karakternya yang gemar mengikuti pesawat tempur dari jarak dekat, apakah Foo Fighters ini sebenarnya merupakan semacam probe, atau robot pengindera yang memindai dan mengumpulkan data teknis pesawat terbang secara wireless? Betulkah Jerman pada masa itu telah menguasai teknologi secanggih itu?

NAZI UFO

Didukung dengan kesaksian beberapa ilmuwan yang mengaku mengetahui keberadaan eksperimen-eksperimen rahasia Jerman di masa itu, termasuk diantaranya pengembangan model Hauneburg-Geräte atau disingkat "Haunebu", muncul suatu dugaan kalau fenomena Foo Fighter memang didalangi oleh Jerman, dan banyak UFO yang terlihat pada masa itu sebenarnya adalah senjata rahasia dari Jerman dalam tahap pengembangannya. Teknologi ini konon diambil Jerman dengan cara retro-engineering dari sebuah UFO yang jatuh pada sekitar tahun 1930an.

Salahsatu kesaksian misalnya, dilakukan oleh Giuseppe Belluzzo, seorang professor dan Italian Minister of National Economy pada masa rezim Mussolini. Pada awal tahun 1950an ia sempat menulis sebuah artikel di harian "Il Giornale d'Italia" dengan kutipan sebagai berikut:

"types of flying discs were designed and studied in Germany and Italy as early as 1942"

Beberapa ilmuwan dan engineers, juga kemudian muncul dan mengakui mengetahui atau bahkan pernah terlibat dalam proyek pembuatan piring terbang di masa NAZI berkuasa di Jerman. Pada masa akhir perang, teknologi piring terbang ini kemudian dialihkan ke Chekoslovakia untuk diproduksi lebih lanjut, sedangkan prototype yang selamat dari perang diungsikan ke pangkalan rahasia Jerman di Antartika, Kutub Selatan. Disana para ilmuwan Nazi dan petinggi SS yang tersisa kemudian melanjutkan eksperimen mereka dan menyempurnakan teknologi piring terbang tersebut.

Namun karena lemahnya bukti yang bisa mereka ajukan, tidak adanya data-data mendetail yang bisa dipelajari, maka pendapat mengenai UFO sebagai senjata rahasia NAZI ini hanya sedikit saja yang menganggap serius. Walaupun NAZI semasa berkuasanya mungkin telah berhasil menciptakan mesin perang yang canggih, seperti misalnya roket V2, namun NAZI pasca perang dianggap sudah musnah, atau tidak memiliki lagi kemampuan untuk membangun peralatan tempur canggih, apalagi semisal piring terbang.

Fenomena Foo Fighters kemudian sempat mengalami masa surut setelah Perang Dunia II berakhir, namun kembali marak di sekitar tahun 50an, termasuk diantaranya dalam era Perang Korea[9]. Hal ini bagi sebagian Ufolog dianggap menggugurkan dugaan mengenai identitasnya sebagai pesawat eksperimen Jerman, dan mulai menimbulkan dugaan lain atas asal-usul fenomena ini; jika bukan Jerman atau Negara Poros lainnya, lantas siapakah sebenarnya dalang dibalik kemunculan fenomena UFO ini?

Kemudian seiring dengan tetap terjadinya UFO sighting, ditambah dengan terjadinya beberapa UFO encounters yang cukup informatif untuk diteliti, lambat-laun para pengamat pun dapat memperhatikan dengan lebih detail mengenai fenomena penampakan UFO. Hal yang mulai diperhatikan dan diteliti mencakup kinerja; perkiraan kecepatan, kemampuan manuver, dll., dan atribut fisiknya; bentuk fisik, cahaya, semburan gas, materi yang dipakai, dll. Ketika semakin diyakini kalau teknologi yang UFO miliki ternyata masih berada jauh diatas kemampuan yang dimiliki negara Adidaya manapun, maka mulailah muncul dugaan kalau UFO mungkin saja tidak berasal dari Bumi.

Mungkinkah ada suatu peradaban luar angkasa tak dikenal dengan teknologi sangat maju, sedang memiliki ketertarikan terhadap kehidupan manusia di Bumi? Dan mereka mengirimkan pasukan pengintainya untuk melakukan survey; meneliti mengenai perkembangan teknologi yang kita kuasai untuk mengetahui tingkat ancaman yang mungkin diberikan manusia Bumi?

(Bersambung ke bagian selanjutnya...)

(bay)

Referensi:

[1] Good, Timothy: "Beyond Top Secret", London - PanBooks, 1997.

[2] “Gabo Island Shipwreck”, http://oceans1.customer.netspace.net.au/gabo-wrecks.html, Feb 2005

[3] "STRANGE LIGHTS AND VANISHINGS", http://www.project1947.com/bcausenc.htm, 1997

[4] http://www.ufoevidence.org/cases/case24.htm

[5] http://www.timeanddate.com/worldclock/distanceresult.html?p1=248&p2=396

[6] "A Quick Reference Timeline", http://www.alienjigsaw.com/pom1.html

[7] http://en.wikipedia.org/wiki/Foo_fighter

[8] "Historical Sightings; 1942 - 1946", http://www.bibleufo.com/ufos902.htm

[9] "Extraterrestrial Psychology", 1988, Richard Hall, http://www.nicap.org/ncp/ncp-hall2.htm

[10] "Ghost Rockets", http://www.bibliotecapleyades.net/ciencia/ufo_briefingdocument/1946.htm

3 komentar:

  1. kaya cerita di film X-Files, mantab! Percaya ga percaya tergantung menyikapinya! begitu kata sloggan acatra misteri he he he, salam kenal

    BalasHapus
  2. thanks piss-blogger, tulisan berikutnya akan lebih seru lagi, sekarang sedang saya sempurnakan dulu so stay tuned ;-). salam kenal juga

    BalasHapus
  3. tapi proyek hanebaum gagal maning!

    BalasHapus