Sabtu, 29 Desember 2007

Nobutaka Machimura Dan Kebijakan UFO Jepang

Nama Nobutaka Machimura mungkin kurang terdengar familiar di telinga para Ufolog, kecuali bagi sebagian yang mengamati politik internasional khususnya negara Jepang. Namun di penghujung akhir Desember 2007, nama ini muncul ke permukaan gara-gara pernyataannya mengenai UFO yang diliput oleh beragam media massa internasional.

Hal ini terjadi pada 18 Desember 2007 ketika Machimura yang menjabat sebagai Chief Cabinet Secretary berbicara kepada para reporter dalam menjawab tuntutan pihak oposisi, Ryuji Yamane untuk permintaan informasi akan "frequent reports of UFO sightings" -- Laporan Berkala Penampakan UFO.

Menurut laporan Kyodo News pada 18 Desember 2007, pemerintah tidak melakukan penelitian UFO apapun, atau mempersiapkan reaksi jika UFO ketahuan melintasi Jepang.

Pemerintah Jepang menanggapi ini secara resmi dengan pernyataan bahwa Jepang "had not confirmed sightings of unidentified flying objects believed to be from outer space" -- belum pernah mengkonfirmasi penampakan benda terbang tak dikenal yang diduga berasal dari luar angkasa.

Namun Machimura juga menambahkan, "I definitely believe they exist," -- Saya sepenuhnya percaya kalau mereka ada -- dan ditingkahi dengan derai tawa para wartawan.

Senada dengan jawaban Machimura, Menteri Pertahanan Jepang, Shigeru Ishiba pada 21 Desember 2007 memberikan pernyataan lain dihadapan pers menjawab pertanyaan mengenai bagaimana Jepang akan bertindak jika mendapat serangan dari "Space Aliens", terkait politik pertahanan Jepang yang melarang mereka terlibat dalam peperangan. Menanggapi hal ini Ishiba menyatakan bahwa Jepang tidak memiliki persiapan apapun menghadapi kemungkinan ini. Namun Ishiba akan mempelajari secara personal, pilihan apa saja yang terdapat bagi Jepang dalam hal ini.

Lebih lanjut soal keberadaan UFO, Ishiba berpendapat "There are no grounds for us to deny there are unidentified flying objects and some life-form that controls them" -- tidak ada dasar-dasar yang bisa kami pakai untuk menolak keberadaan UFO dan keberadaan mahluk hidup yang mengendalikan mereka. Selain itu ia juga menyatakan "Few discussions have been held on what the legal grounds are for a military response" -- Telah pernah dilakukan beberapa diskusi untuk membahas mengenai dasar-dasar hukum dari reaksi militer Jepang (terkait ancaman UFO).

Sedangkan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda pada 18 Desember 2007 menyatakan "I haven't seen one myself" -- belum pernah menyaksikan sendiri. Dan posisi resmi pemerintah Jepang dalam hal ini adalah "had not confirmed" -- belum dapat mengkonfirmasi.

Walaupun bukan dalam kapasitas pernyataan resmi pemerintah Jepang, pernyataan dua petinggi pemerintahan Jepang ini bisa jadi merupakan langkah penting dalam skala internasional lainnya setelah negara Perancis sebelumnya menerbitkan situs (semi) resmi pemerintah megenai laporan penampakan UFO dalam duapuluh tahun terakhir di Perancis.

Akankah Jepang menggebrak dengan memunculkan situs serupa? Akankah kebijakan politik negara-negara di dunia mengenai UFO (termasuk Indonesia) berubah seiring berkembangnya pemahaman masyarakat internasional akan fenomena UFO?

Jangan lupa, Indonesia pernah masuk dalam jajaran negara di dunia yang secara tidak langsung mengakui keberadaan UFO. (bay)

Sumber:

CNN: http://www.cnn.com/2007/WORLD/asiapcf/12/18/japan.ufo.ap/index.html?section=cnn_latest
Fox News: http://www.foxnews.com/story/0,2933,317266,00.html
BBC London: http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/7150156.stm
Bloomberg: http://www.bloomberg.com/apps/news?pid=20601101&sid=apLM6Rsq0jXY&refer=japan
Wired Magazine Blog: http://blog.wired.com/defense/2007/12/japan-lacks-ufo.html
Sinar Harapan: http://www.sinarharapan.co.id/berita/0712/19/lua08.html

2 komentar:

  1. Menarik sekali blog ini. Tapi saya ingin tanya, sudah sejauh manakah kemajuan yang didapat dari para UFOlogists tentang keberadaan UFO ini? Apakah masih sekedar mengumpulkan rekaman peristiwa penampakan saja dan menjajagi kemungkinan penjelasan yg paling masuk akal, atau sudah setahap lebih maju dalam menjawab misteri besar: "siapa mereka itu?".
    Apa benar pemerintah RI mengakui keberadaan UFO? Kalau pemerintah terkesan agak abai, mungkin karena fenomena ini sendiri juga belum jelas juntrungannya dan relevansinya terhadap agenda pembangunan. Terima kasih. Keep UFOing.

    BalasHapus
  2. Halo mas patrisius, terimakasih sudah mampir.

    Beberapa penemuan significant telah muncul dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, diantaranya penemuan Dead Sea Scroll yang kemudian di-interpretasikan oleh Zacharia Sitchin dan dituangkan kedalam serangkaian buku dalam seri "Earth Chronicles". Menurut Sitchin, Dead Sea Scroll menjelaskan mengenai asal-usul peradaban manusia, dan keberadaan ras super "Annunaki" (silakan Googling) selaku pencipta ras Homo Sapiens Sapiens (manusia baru - kita).

    Lalu keterbukaan pemerintah Perancis dengan diluncurkannya situs yang memuat data penelitian mereka selama duapuluh tahun terakhir di internet, ini juga suatu gebrakan baru yang bisa membantu Ufolog meneliti dan mengkaji ulang pengetahuan yang selama ini mereka miliki.

    Selebihnya, selama banyak pemerintahan masih tutup mulut (atau tidak mengakui) keberadaan fenomena ini, maka tidak akan terjadi usaha penelitian yang terpadu.

    Indonesia pernah mengakui keberadaan UFO. Sekarang? Tidak ada sinyalemen kearah sini, atau kalaupun ada, tidak disebar ke publik :)

    Terhadap agenda pembangunan tentulah tidak ada efek langsung dari Ufologi. Kecuali kalau pernah ada UFO jatuh di Kalimantan, dan pemerintah RI kemudian melakukan retro-engineering dan menerapkan teknologi temuannya ke industri hi-tech yang dikelola BUMN. Nah, kalo gitu barulah ada relevansinya terhadap agenda pembangunan :)

    Tapi kalaupun ini terjadi, kemungkinan besar publik tidak akan tahu.

    Yang pasti mereka (UFO) ada, bukti sudah bertebaran. Tapi apa, siapa, mengapa, bagimana, gimana, kenapa nya tetep masih belum jelas hingga saat ini. Pertanyaan inilah yang terus-menerus digali oleh para Ufolog, berdasarkan data-data yang sudah ada, dan fakta-fakta baru yang muncul.

    Salam,

    Bayu

    BalasHapus