FAG : Circle F - Beta UFO : Ada 123 Kasus Penampakan UFO di Indonesia!
August 26, 2003
FAG : Circle F - "Beta UFO" : Ada 123 Kasus Penampakan UFO di Indonesia !
[femaleradio.com-26/8] Bagi sebagian orang, keberadaan
UFO (Unidentified Flying Object) hanyalah isapan jempol belaka. Tapi bagi sekelompok orang yang menamakan diri mereka
Beta UFO, keberadaan UFO dapat dipercaya. Bahkan ada di antara mereka pernah melihat langsung UFO ! Hingga kini, Beta UFO -komunitas pemerhati UFO di Indonesia- mencatat terdapat 123 kasus penampakan UFO yang terjadi di Indonesia !
Seperti Ikan Pari
Bagi David kecil, melihat benda-benda terbang seperti pesawat berbagai jenis dan helikopter bukanlah hal asing baginya. Tetapi jika benda terbang itu berbentuk seperti ikan pari, itu adalah pengalaman pertama yang berkesan sekali untuknya. "Saya pernah sekali melihat UFO sewaktu masih kelas 3 SD," ujar
David, salah anggota "Beta UFO". Menurut David, kejadian tersebut terjadi pada tahun 1983, sewaktu ia masih tinggal di Irian. "Bentuknya seperti ikan pari dan penampakannya sebentar banget. Jarak UFO itu jauh banget dari saya. Kecil sekali tampaknya, seperti uang logam," tutur David kepada
Koespramanto dan
Iwan Purwanto dalam acara "Circle F" yang setiap minggunya menghadirkan komunitas-komunitas dari berbagai kalangan.
Pengalaman berkesan itu, disimpan David bertahun-tahun lamanya. Hingga suatu ketika, dia bertemu dengan
Bayu dan
Lutfi lewat sebuah komunitas
online (mailing list) di internet. Ngobrol punya ngobrol, ternyata mereka bertiga memiliki minat yang sama terhadap UFO. Berbeda dengan David yang mengaku sudah pernah melihat langsung UFO, Bayu dan Lutfi mengaku belum pernah melihatnya. Meski begitu, Bayu dan Lutfi percaya akan keberadaan UFO. "Awalnya karena imajinasi saya tentang alam semesta yang luas ini, segala
possibilities ada di sana. Gue berimajinasi mestinya juga ada makhluk beradab di situ," ungkap Lutfi.
Walaupun, berawal dari sebuah milis yang tidak mengkhususkan diri pada UFO, tapi dari obrolan
online tersebut, cukup banyak orang yang berminat pada UFO. Kebetulan pada tahun 1997 itu, para pemerhati UFO belum ada wadahnya. Sehingga, mereka pun akhirnya berkumpul dan memutuskan untuk membentuk komunitas pemerhati UFO yang dinamakan "Beta UFO".
Kini "Beta UFO" telah berdiri selama 5 tahun. Anggota milis mereka kini juga telah mencapai 300 orang. Mereka pun tidak hanya aktif sekedar berdiskusi tentang UFO, tetapi juga mengumpulkan data kesaksian dari kliping dan orang-orang yang pernah menyaksikan UFO secara langsung, terutama peristiwa yang terjadi di Indonesia. Kesaksian tersebut mereka publikasikan dalam sebuah majalah yang mereka terbitkan sendiri bernama Info UFO dan dalam
website "Beta UFO".
123 Kasus !
Dari data yang telah mereka kumpulkan selama periode 1883-2001, tercatat 123 kasus penampakan UFO, untuk di Indonesia saja ! Tiga dari 123 kasus tersebut dapat dibuktikan dengan foto.
Peristiwa penampakan UFO paling tua, terjadi pada tahun 1883 sewaktu gunung berapi Krakatau meletus. Ketika itu, orang-orang yang tengah berada di sana, melihat benda-benda di langit yang bercahaya. Sedangkan penampakan UFO di Indonesia yang paling populer terjadi pada tanggal 22 September 1973 di kawasan pantai Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Peristiwa ini dipotret dan disaksikan secara langsung oleh
Ir. Tony Hartono Rusman, yang bekerja di sebuah perusahaan minyak.
Waktu itu, sekitar pukul 15.00 Tony sedang melepas lelah, sehabis makan siang di Quarters Platform pada lantai III kompleks menara pengeboran minyak lepas pantai di ladang minyak Arjuna, 83 km dari pantai Cilamaya, Karawang, Jawa Barat. Tiba-tiba perhatian Tony tertarik pada titik hitam di atas cakrawala yang menuju ke arah ladang minyak dengan bentuk lonjong dan berwarna merah tua. Pada jarak sekitar 10 km, benda tersebut membelok dengan tajam dan menjauh lagi, sehingga membuat lintasan seperti bumerang. Di kejauhan, benda itu naik vertikal ke atas dan hilang dari pemandangan. Kebetulan saat itu, Tony sedang menyandang kamera Olympus, maka dengan segera ia menyetel dan membidikkannya ke arah benda yang muncul tidak lebih dari satu menit itu. Semula Tony tidak sadar bahwa benda yang diabadikannya itu adalah sebuah UFO. Setelah film itu dicuci, tampaklah UFO di atas tanker minyak Arco Arjuna, yang kini sudah menjadi terkenal di seluruh dunia.
Kejadian penampakan UFO lainnya di Indonesia yang sempat difoto adalah kejadian pada tanggal 22 Juni 1977 yang sempat disaksikan oleh
Dr. Ir. Aryono Abdul Kadir dan dua rekannya,
Ir. Rudianto Ramelan dan
Ir. Ananda Soeyoso. Pada waktu itu, mereka tengah melakukan perjalanan dari Surabaya ke arah Malang. Tiba-tiba di suatu tempat, di antara Gempol Porong, salah seorang di antaranya melihat benda langit yang menarik perhatian di sebelah barat jalan raya. Dr. Ariono yang pada dasarnya senang mengamati gejala seperti itu, mengira benda langit itu adalah meteor. Segera ia keluar dari mobil dan memotretnya. Tetapi tiba-tiba terjadi lagi hal yang mengejutkan. Benda langit tadi membelok tajam hampir 90° ke arah selatan dan meninggalkan ekor yang tampak seperti bunga api.
Selain itu, penampakan UFO di atas Gunung Agung Bali, juga sempat difoto oleh turis Jepang yang tengah berlibur. Peristiwa yang disaksikan
Ryo Terumato tersebut terjadi pada tanggal 1973.
"Beta UFO" mencatat kejadian penampakan UFO yang paling akhir di Indonesia terjadi pada tahun 2001 lalu. "Penampakannya ada di atas lapangan Ros, Jakarta. Tapi waktu manggil TV, benda itu sudah tidak ada," ungkap Lutfi.
Makhluk Foton
Gejala penampakan UFO dipandang oleh
Juhana, pendiri dan penasehat
Himpunan Astronomi Amatir Indonesia, dapat dibuktikan melalui koridor astronomi. "Pandangan saya pribadi, saya percaya bahwa UFO itu benar ada. Saya melihat itu dari koridor astronomi dan agama," ungkap Juhana yang memiliki latar belakang pendidikan
mechanical engineering ini.
Menurut Juhana, logikanya di alam semesta ini terdapat satu sistem bintang yang terdiri dari bintang yang sejenis dan satu ukuran dengan matahari. Sistem bintang tersebut juga mempunyai planet-planet, sebagai syarat-syarat yang bisa mendukung kondisi seperti bumi. "Jadi
why not, kalau dikatakan bahwa UFO itu ada," ujar Juhana kepada Koespramanto dan Iwan Purwanto dalam wawancaranya melalui sambungan telepon.
Juhana menambahkan, hingga saat ini telah ditemukan 50 bintang yang sejenis dan seukuran dengan matahari. Dari 50 bintang itu, sudah ditemukan 100 planet. "Tapi satu dari 100 planet itu belum ada yang memenuhi syarat untuk menyerupai kondisi bumi, karena planetnya itu terdiri dari gas. Jaraknya juga jauh lebih dekat dari jarak matahari kita ke planet Merkurius," tutur Juhana.
Juhana kemudian mengutip buku berjudul
"Cosmos" yang ditulis oleh ahli astronomi,
Prof. Carl Sagan. "Carl Sagan mengatakan kalau mau bertemu dengan UFO dan
alien itu, saatnya sekarang ini, milenium ini," tegas Juhana. Logikanya jika diselidiki, galaksi Bima Sakti ini dihuni oleh 100 milyar sampai 200 milyar bintang salah satunya adalah matahari. Sedangkan, jarak matahari - yang terletak di lengan Orion galaksi Bima Sakti- dengan pusat Bima Sakti adalah sekitar 30 ribu tahun cahaya. Asumsinya jika UFO dan alien ini dianggap makhluk ciptaan Tuhan, maka tubuhnya terdiri dari molekuler atomik seperti kita. "Artinya makhluk demikian selalu tunduk pada hukum gravitasi. Tetapi dari temuan selama ini, dari foto-foto yang ada, sekian persen adalah cahaya-cahaya yang palsu. Tapi kemungkinan itu tetap ada," ujar Juhana. Sementara, UFO itu menurut Prof. Carl Sagan adanya tidak lebih jauh dari 200 tahun cahaya, dari tempat kita ini. "Jadi kalau diperhitungkan dari peradaban alam semesta ini, maka sekarang waktu yang pas untuk berkomunikasi. Tapi nyatanya, kok engga ada satupun yang berkomunikasi dengan UFO dengan menggunakan gelombang radio, seperti yang kita lihat dalam film 'Contact'," ungkap Juhana lagi.
Maka, menurut Juhana, berdasarkan penelitian terakhir tentang ini, barangkali 'mereka' ini lebih maju dari kita. 'Mereka' tidak lagi berkomunikasi dengan menggunakan gelombang radio, melainkan sudah meningkat ke gelombang laser. Karena itu, sekarang ini pada ilmuwan sedang giat melakukan penelitian terhadap gelombang laser tersebut.
Selain itu, Juhana juga memaparkan sebuah teori menarik tentang
alien dan UFO. "Jika dilihat dari penampakan UFO yang sifatnya mampu berbelok dengan tajam, artinya mereka mampu merubah dirinya menjadi gelombang sinar, jadi ada vibratornya. Jadi mereka ini dapat berubah dari tubuh molekul atomik menjadi foton," tutur Juhana. "Di Houston, Amerika Serikat, kabarnya ada alien yang tertangkap. Tapi demi keamanan, maka keberadaan alien itu dirahasiakan," kata Juhana lagi.
Diakui Dunia
Untuk menjaring laporan-laporan dari masyarakat mengenai penampakan UFO, Nur Agustinus -salah satu pendiri Beta UFO- sempat memasang iklan pengumuman di harian Jawa Pos. Isi iklan tersebut meminta masyarakat yang mempunyai informasi tentang UFO untuk menyampaikannya kepada Beta UFO. "Selain ada juga data-data yang dikumpulkan sendiri," ungkap Bayu.
Dari laporan-laporan yang masuk ke Beta UFO tersebut, dilakukan penyaringan data untuk menghindari kesaksian yang tidak benar. "Kita punya daftar pertanyaan bagi yang melaporkan penampakan UFO. Jadi, untuk mengetahui apakah benda yang dilihat itu benar-benar UFO atau sekedar burung, misalnya," ujar Bayu. Sebagai organisasi pemerhati UFO, menurut Lutfi, kini keberadaan "Beta UFO" telah diakui sebagai salah satu organisasi di dunia untuk pemerhati UFO dari Indonesia.
Kalaupun, anggota Beta UFO ataupun orang yang mengamati UFO dianggap aneh atau 'nyeleneh', bagi para anggota Beta UFO ini, itu sudah resikonya. Tapi hal tersebut tetap saja tak mempengaruhi keyakinan mereka bahwa manusia tidak sendirian di alam semesta ini dan tidak juga menyurutkan keinginan mereka untuk mencari bukti keberadaan UFO.
UFO, dari dulu hingga kini selalu mengundang pro dan kontra. Ada yang percaya, ada pula yang tidak.
Well, the truth is out there
Mailing List "Beta UFO" :
beta-ufo@yahoogroups.com
Website "Beta UFO" :
http://www.geocities.com/Area51/Dimension/7127/beta-ufo.html
[Source:
http://femaleradio.net/2006/index.php?pg=2&nid=436&ct=cari]