Senin, 13 September 2010

UFO: Manusia dari Bumi lain?

Cukup tercenung dengan salahsatu kutipan pak Bambang Pranggono di account FB nya mengenai ucapan Ibnu Abbas: "There are many earths, and there are ka'aba in each of them".  
Screen capture dari nota yang dimaksud
Kalau ini adalah kutipan hadist Rasulullah SAW, maka sebenarnya ini bisa jadi jembatan yang menarik dalam mempelajari Ufologi. Alih-alih menduga banyak hal mengenai siapakah Ufonaut dan darimanakah para Ufonaut itu berasal, kutipan tersebut bisa memberikan suatu gambaran yang lebih jelas, bahwa Ufonaut adalah "manusia" namun dari bumi (planet) yang lain.


Setara juga dengan ayat dalam surat Al-Fatihah "Alhamdulillahirabbil alamin"; yang banyak ditafsirkan sebagai  "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam", padahal bisa juga diterjemahkan menjadi "... Tuhan semua alam dalam kaitannya sebagai "dunia", atau "God of all Universes". Jadi jika dalam pandangan yang lebih konservatif "alam" disini mencakup alam fana, alam ruh, alam akhir, dan lain-lain yang berada dalam satu garis perjalanan, sedangkan dalam paham yang lebih saintis, "alam" disini lebih ditujukan kepada "bumi", alias beragam bumi yang ada di alam semesta ini.


Kenapa manusia? Karena masih terkait dengan sumber tulisan ini diatas, maka jika ditinjau dari sudut pandang Islam, mereka yang diciptakan dengan akal pikiran serta diwajibkan untuk menyembahNya hanyalah jin, dan manusia. Dan dengan adanya Ka'bah di tiap bumi mereka, menunjukkan kalau penghuni bumi tersebut memiliki kiblat untuk sholat, yang berarti bahwa syiar Islam juga telah mencapai mereka. Walaupun ini tidak jaminan bahwa mereka semua muslim yah, karena kasusnya pasti sama bagi mereka yang diberi kemampuan berpikir; memiliki juga kemampuan memilih.

Kalau apakah Ufonaut itu malaikat saya agak ragu, terutama karena banyak kisah UFO bisa ditembak jatuh dan penghuninya sama lemahnya dengan manusia dalam hal fisik. Walaupun mungkin saja ada sebagian malaikat yang memiliki kendaraan yang masuk dalam kategori UFO, kita belum tahu.

Adapun "manusia" yang dimaksud, bukanlah manusia yang dalam terminologi biologisnya dikenal sebagai homo sapiens sapiens, melainkan "manusia" dalam terminologi bahwa mereka adalah mahluk humanoid yang sama-sama ciptaanNya, sama-sama cerdas dan sama-sama memiliki kemampuan untuk menciptakan teknologi canggih. Hanya saja dalam hal ini Bumi kelihatannya ada dalam posisi "anak bawang"; tapi bukannya tidak mungkin suatu saat akan tiba masanya kita yang jadi Ufonaut dan menjelajah bumiNya yang lain yang masih primitif.

Wallahualam. Tulisan ini hanyalah baru sekedar "guesstimate", dan harus ditindaklanjuti dengan riset yang lebih mendalam jika ingin menghasilkan kesimpulan yang lebih membulat. Ada yang mau berkomentar? (bay)

Senin, 06 September 2010

Inikah struktur fisika Jin?

Salahsatu pandangan menarik mengenai struktur fisik dari Jin, berdasar ulama sekaligus cendikia muslim Indonesia:
The Jinn consists of spinning electrons without nucleus, so they don't have masses, yet creates magnetic field, unseen, attracted to and tend to crowds around strong magnetic things as old stones, water pools, dark rooms, humid spaces,; can be weakened and disassembled by light and heat. (Prof. Dr. Ir. Lilik Hendradjaya in Istiqamah Mosque)
Disadur dari nota nya pak Bambang Pranggono, atas ucapan (ceramah?) pak Prof. Dr. Ir. Lilik Hendradjaya (Rektor ITB 2001 - 2005) disini: http://www.facebook.com/photo.php?pid=1533930&id=1016425477

Jumat, 03 September 2010

Novel Sci-Fi baru: Betelgeuse Incident - Insiden Bait al Jauza

Hari ini di kantor, saya diberi tahu receptionist kalau ada paket datang untuk saya. Tadinya saya kira DVD kiriman adik ipar dari Tangerang, tapi ternyata bukan, soalnya bentuknya cenderung tipis seperti kaset Betamax, dan cukup ringan. Setelah diperiksa lebih lanjut ternyata ini kiriman buku, autographed novel dari penulis Toba Beta!

Judul novelnya sendiri adalah "Betelgeuse Incident: Insiden Bait al Jauza", yang kebetulan saya sempat dimintai endorsementnya sebelum buku ini naik cetak beberapa bulan lalu dalam kapasitas sebagai seorang Ufolog.

Novelnya sendiri dari genre sci-fi, berkisah mengenai bagaimana bencana alam sangat dahsyat yang terjadi di Indonesia masa pra-sejarah, ternyata telah menyebabkan interaksi yang tidak disengaja, antara Bumi dengan suatu ras kehidupan cerdas di rasi Betelgeuse sana, yang sayangnya berakibat kurang baik. Selebihnya silakan baca sendiri bukunya ya, karena rencananya novel Betelgeuse Incident ini sudah bisa didapatkan di toko-toko buku pada awal September 2010 ini.

Seperti kita ketahui, novel sci-fi di Indonesia masih tergolong barang langka, apalagi yang terkait langsung dengan Ufologi dan kehidupan di galaksi lain. Semoga novel ini bisa jadi pencerahan yang menghibur di tengah sepinya terbitan novel dari genre ini. 

Sebagai catatan, buku yang diterbitkan oleh penerbit PT. Bumi Intitama Sejahtera ini, baik penulis maupun desainer sampulnya adalah rekan-rekan dari milis BETA-UFO. Selamat atas penerbitan bukunya guys! Ditunggu karya-karya selanjutnya. (bay)