Jumat, 23 Maret 2012

Berburu UFO: Malam Sebelum Nyepi 1934 Saka

Seperti yang sudah pernah saya posting sebelumnya, Hari Raya Nyepi di Bali menawarkan suatu kondisi yang sangat ideal bagi para pemburu UFO untuk meningkatkan kemungkinan mereka mendapatkan penampakan UFO. Hal ini terkait dengan nol-nya gangguan cahaya dari oermukaan Bumi pada saat malam hari, sehingga jika langit sedang cerah maka segala macam penampakan benda angkasa bisa dengan jelas teramati, tanpa harus jauh-jauh mengasingkan diri menyingkir dari peradaban.

Di ajang Hari Raya Nyepi tahun 2012 ini sebenarnya kami rencanakan untuk menginap di lokasi yang berdekatan dengan gunung atau tepi pantai dengan harapan memperoleh pandangan yang luas ke langit terbuka, sekaligus malam yang cerah. Namun karena keterbatasan sarana transportasi maka niatan ini terpaksa kami urungkan. 

Adapun untuk menginap di hotel di dalam kota Denpasar sendiri tidak menawarkan kelebihan khusus, selain dari kebebasan berkeliaran di dalam kompleks hotel, plus fasilitas yang bisa dinikmati; tidak berbeda jauh dengan menyepi di kediaman kami sendiri. Beberapa hotel dengan akses roof-top sempat menjadi incaran kami, namun karena tidak menemukan paket yang sesuai harapan maka rencana inipun kami batalkan. Rencana berburu UFO pun kembali dilakukan dari pekarangan kediaman kami sendiri saja.

Malam sebelum Nyepi, saat masyarakat Bali sebagian masih asik berkumpul di jalan-jalan protokol untuk menyaksikan ajang langka setahun sekali; pawai Ogoh-Ogoh, saya dan isteri justru meluangkan waktu untuk mengamati langit, mencari-cari penampakan yang diharapkan.

Dan benar saja... pada sekitar pukul 8 malam WITA, di ketinggian langit malam yang malam itu luar biasa cerah, kembali kami saksikan obyek cahaya tunggal mirip bintang putih kemerahan bersinar redup dan berkelana dengan karakteristik penampakan, jalur, maupun kecepatan yang tidak seperti pesawat terbang komersial yang sering melintas di langit Denpasar.

Obyek teramati pada posisi langit tegak di atas kepala, bergerak dengan kecepatan sedang ke arah utara, dengan agak berkelok. Pada posisi sekitar 1/4 dari puncak langit, obyek meredup dan menghilang, namun kembali tampak dengan kecerahan semula pada posisi agak ke timur, kemudian teramati berkelana kembali ke arah selatan, ke arah pertama kalinya ia teramati. 

Sayangnya setelah kami masuk ke dalam rumah untuk mengambil pena laser, untuk mencoba memancing reaksi dari bintang berjalan tersebut, obyek sudah tidak teramati lagi di langit. Upaya kami untuk mencari obyek sama di jam-jam berikutnya pun tidak membuahkan hasil.

Sasaran waktu berikutnya adalah menjelang dan sesaat setelah matahari terbenam di malam Nyepi hari ini (peralihan terang ke gelap), mencoba mengulang keberhasilan malam Nyepi 2010 lalu saat kami mendapati setidaknya tiga penampakan obyek asing di angkasa. 

Selamat Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1934. (byms)
Enhanced by Zemanta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar