Sesuai juklak, maka jika kondisi "malam hari" bertemu dengan "langit cerah", maka hasilnya adalah: waktunya berburu UFO! Segera sayapun keluarkan dari tas ransel, bagian-bagian dari pena laser 200 mW (mili Watt) untuk disusun. Sengaja saya simpan terpisah karena ternyata perangkat ini terus menerus memakan baterai saat tidak dipakai sekalipun jika disimpan dalam keadaan utuh. Dengan cara ini, saya bisa berhemat penggunaan baterai AAA dari sekitar 1 mingguan ke berbulan-bulan.
Segera setelah pena siap, sayapun mengarahkan laser ke beberapa awan yang terbang rendah. Di kejauhan tampak titik kuning redup dengan iringan flashing dari lampu-lampu merah dan hijau: pesawat terbang komersil. Bukan ini yang saya cari. Sinar lasernya sendiri, ternyata bisa menjangkau hingga ke awan rendah, terbukti dari adanya bulatan (spot) teramati di awan yang kena tembak laser.
Setelah secara acak menembakkan laser ke berbagai penjuru langit, sayapun fokus ke bagian langit di atas kepala dan mulai membiasakan mata terhadap kondisi langit yang gelap ini.
Tak berapa lama kemudian, akhirnya teramatilah sebuah titik sinar merah redup yang sepertinya terbang sangat tinggi, dengan kecepatan konstan cukup tinggi, namun arah lintasannya berkeliaran bukannya membentuk garis lurus. Sayapun mengarahkan laser ke titik merah ini, walaupun ragu mengenai karena pergerakannya yang lumayan cepat, dan ukurannya terlihat sangat kecil dari jarak seperti saat itu.
Betul saja, si titik merah redup ini tidak menghiraukan sorotan laser yang diarahkan (atau mungkin tidak kena), dan ia tetap melaju tanpa berubah kecepatan. Namun demikian, ia menghabiskan waktu cukup lama untuk berkeliaran dan berputar-putar di langit, sebelum akhirnya hilang karena mendadak langit diserbu awan-awan tebal.
Apakah ini penampakan dari obyek sama yang teramati beberapa waktu sebelumnya di langit Denpasar juga? Kalau melihat karakteristiknya sih betul-betul mirip: baik dari penampakan, kecepatan gerak, ketinggian, dan arah lintasan. Hanya saja, berbeda dengan penampakan serupa sebelum apa yang saya amati sebagai Konvoi UFO di atas Denpasar, titik sinar ini tidak bereaksi terhadap sorotan sinar laser.
Masih untung sih, dibanding kalau ia "membalas" sorotan sinar lasernya dengan piranti serupa dari pesawatnya, tapi dengan kekuatan 200 MW (Mega Watt). Bisa cilaka saya... (byms)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar