Jumat, 16 Maret 2012

Benarkah Bulan pernah terbelah dua?

Dalam sebuah thread diskusi di FB group BETA-UFO, pertanyaan benarkah Bulan pernah terbelah dua ini sempat terlontar. Setelah ditelaah lebih lanjut, ternyata pertanyaan ini termasuk pertanyaan populer di Internet, dan telah beredar selama beberapa waktu.

Pertanyaan ini sendiri muncul akibat adanya desas-desus yang menginformasikan telah ditemukannya bukti ilmiah oleh tim ekspedisi Apollo bahwa Bulan pernah terbelah hingga ke perutnya, yang mana berarti mengkonfirmasi kebenaran dari salahsatu mujizat Nabi Muhammad SAW, yaitu terbelahnya Bulan menjadi dua:
"Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah SAW, lalu Rasulullah SAW bersabda: Saksikanlah oleh kalian". ~ HR Abdullah bin Masud ra, Shahih Muslim No.5010.
Peristiwa terbelahnya Bulan ini disinggung pula dalam Al-Qur'an surah Al-Qamar ayat 1:
 اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
“Telah dekat (datangnya) Kiamat dan telah terbelah bulan.” (QS. Al Qamar: 1)
Polemik muncul ketika apa yang dianggap sebagai bukti ilmiah yang membuktikan mujizat Rasulullah SAW ini benar pernah terjadi, dan bahwa Kiamat telah dekat, dianggap oleh sebagian pihak sebagai hoax, atau tipuan yang disengaja untuk memberikan persepsi yang salah.

Untuk mencegah disinformasi, dan malah berbalik merugikan ummat muslim, maka ada baiknya kita telaah kebenaran dari klaim ini dengan menjustifikasi kebenaran dari klaim yang dibuat tersebut.

Asal-muasal isyu: Artikel mengenai cerita Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, atas kesaksian Daud Musa Pitkhok

Dari beragam artikel di internet yang bisa dilacak via Google, semuanya merujuk pada suatu kisah yang diceritakan oleh Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, atas cerita Al-Hizb Al-Islamy atau Daud Musa Pitkhok, mengenai suatu acara perbincangan di TV BBC Inggris yang diikuti oleh pewawancara, beserta tiga narasumber ahli Astronomi dari Amerika Serikat. Salahsatu dari tiga ahli Astronomi AS ini kemudian konon menyatakan bahwa dana luar biasa yang mereka (AS) keluarkan untuk misi ke Bulan menghasilkan temuan berharga yaitu adanya bukti ilmiah mengenai terbelahnya Bulan.

Berikut ini cuplikannya:

Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan?”
Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: "Dipersilahkan dengan senang hati.”
Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah....
Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi di antara presenter, seorang Inggris, dengan 3 orang pakar ruang angkasa AS.
Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal pada saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna”.
Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia."
Di antara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakinya di bulan, di mana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dolar.
Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, ”Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?”
Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dolar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun."
Maka presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya?"
Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!"
Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?”
Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah, terpotong, di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, 'Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali'."
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, “Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, “Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dolar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin!" [1]

Walaupun seperti cukup meyakinkan dan menggugah semangat keimanan, sayangnya klaim ini muncul dan kemudian dipercaya kaum muslim secara luas hanya berdasarkan good faith dan husnudzon atau sifat berbaik sangka, namun menyisakan pertanyaan-pertanyaan berikut:
  1. Tidak jelas siapa ahli Astronomi AS yang dimaksud
  2. Tidak jelas apa bukti yang dimaksud
  3. Tidak jelas data apa yang dianalisa
  4. Tidak jelas alat pendeteksi apa yang dipakai (untuk mendeteksi adanya bekas patahan di Bulan)
  5. Tidak jelas metode analisa yang dipakai
Jadi kalau digambarkan melalui skema, runutannya adalah sebagai berikut:

Adapun bukti yang dikatakan ilmiah ini, sayangnya tidak dinyatakan secara eksplisit berupa apakah ia, juga tidak ada keterangan yang jelas. Padahal untuk bisa dinyatakan sebagai bukti ilmiah maka identitasnya harus jelas, teruji bebas dari kesalahan penafsiran dan asumsi, serta dapa di cross-check oleh peneliti lainnya.

Tulisan yang di copy-paste ratusan kali di Internet itu sendiri ternyata bersumber hanya dari sebuah blog luar negeri tanpa kredibilitas yang jelas: http://www.aulia-e-hind.com/Prophet.htm, dan kemudian diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia oleh seseorang bernama Sukmayana, di blog nya http://sukmayana.blog.com/Moon/, yang kini sudah tutup [2].

Jadi betulkah terdapat bukti ilmiah telah terbelahnya Bulan? Bagaimana dengan foto-foto yang banyak beredar di Internet yang menggambarkan Bulan dengan apa yang nampak seperti bekas patahan?

Bukti foto terbelahnya Bulan

Pada beberapa artikel mengenai topik yang sama, memang ada ditampilkan gambar permukaan Bulan yang sepertinya terbelah, namun demikian foto yang dimaksud sebenarnya adalah gambar dari sebuah fitur geografis Bulan yang dikenal sebagai Rilles [3], namun tidak ada pernyataan spesifik juga bahwa bukti inilah yang dimaksud.

Adapun Rilles, sejauh yang para peneliti ketahui, bukanlah suatu fenomena yang membuktikan terbelahnya Bulan, atau terdapat hanya khusus di Bulan saja:
Rille (German for 'groove') is typically used to describe any of the long, narrow depressions in the lunar surface that resemble channels. Typically a rille can be up to several kilometers wide and hundreds of kilometers in length. However, the term has also been used loosely to describe similar structures on a number of planets in the Solar System, including Mars, Venus, and on a number of moons. All bear a structural resemblance to each other. [3]

 Ariadaeus Rille dipotret pada misi Apollo X [y]

Jikapun betul Rilles yang dimaksud sebagai "bukti ilmiah", maka klaim ini adalah bukti Bulan pernah terbelah otomatis gugur, karena berdasarkan pengamatan dan penelitian diketahui bahwa rata-rata Rilles hanya memiliki kedalaman yang relatif dangkal, tidak sampai jauh ke kedalaman Bulan seperti yang di-klaim oleh ilmuwan misterius dalam acara talkshow BBC UK tersebut.

Penekanan bahwa Rilles bukanlah bekas terbelahnya Bulan, juga dijelaskan juga oleh T. Djamaluddin, yang pada tahun 2007 menjabat sebagai Peneliti Utama Astronomi dan Astrofisika, LAPAN Bandung, dalam blog nya sebagai berikut:
Gambar itu hanyalah salah satu kanal sempit (disebut rille) yang dinamakan Ariadaeus Rille. Kanal seperti itu banyak terdapat di permukaan bulan dan bentuknya bermacam-macam, ada yang hampir lurus (seperti Ariadaeus Rille tersebut), ada juga yang berkelok-kelok (seperti Hadle Rille). Panjangnya bisa ratusan km, lebarnya beberapa kilometer, dan dalamnya bisa ratusan meter. Pembentukannya dari proses aktivitas geologis permukaan bulan, bukan karena celah bekas bulan terbelah. Jadi, anggapan bahwa kanal itu adalah bukti bahwa bulan pernah terbelah sangat mengada-ada. [2]
Adapun T. Djamaluddin sendiri semenjak bulan Mei 2011 menjabat sebagai Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan LAPAN.

Jika foto Rilles tersebut bukanlah bukti yang dimaksud, maka adakah bukti lain yang bisa mendukung klaim telah ditemukannya bukti ilmiah telah terbelahnya Bulan ini?

Hal ini bisa kita telusuri dengan mengidentifikasi teknik dan instrumen apa sajakah yang para astronot Apollo gunakan kala mereka menjelajah dan meneliti Bulan? Dan apakah instrumen ini bisa melakukan penginderaan patahan hingga jauh ke kedalaman Bulan?

Eksperimen Thumper

Sayangnya selain dari dugaan bahwa Rilles lah yang dimaksud, tidak ada bukti lain yang dianggap cukup kuat untuk mendukung klaim pernyataan ilmuwan tersebut. Adapun jenis eksperimen yang para astronot dari misi Apollo lakukan di permukaan Bulan adalah eksperimen seismik buatan yang diberi nama "Thumper" [5] . Eksperimen ini melibatkan peledakan terkendali bahan peledak kekuatan kecil, dalam skala kecil, di permukaan Bulan, dimana data seismiknya kemudian direkam untuk dipelajari.

Berikut ini skema dari perlengkapan yang dipakai dalam eksperimen Thumper ini:

Sumber: Wikipedia [6] .

Berdasarkan keterangan NASA, hasil dari Thumper ini pun tidak mendukung klaim spektakuler seperti yang diutarakan ilmuwan tersebut, karena eksperimen Thumper ini hanya dapat mengindera hingga kedalaman ~460 meter saja, sehingga sangatlah tidak mungkin bisa digunakan untuk mendeteksi adanya bekas patahan Bulan hingga ke intinya. [7]

Berdasarkan kondisi ini pulalah maka sepertinya "bukti ilmiah" yang dimaksud dalam desas-desus mengenai kebenaran Bulan pernah terbelah, tidak pernah ada.

Berarti Bulan tidak pernah terbelah dua?

Kalau berpegang pada keimanan terhadap Al-Qur'an dan Hadist mengenai salahsatu mujizat Rasulullah SAW ini, maka jawabannya adalah Bulan betul pernah terbelah. Hanya saja bukti ilmiah yang diklaim ada pada kasus ini, ternyata tidak jelas keberadaannya, dan belum tentu pula akan ditemukan. (byms)

Referensi:
[1] http://www.tnol.co.id/id/spiritual-psychology/5947-ketika-bulan-terbelah-dua.html
[2] http://tdjamaluddin2.wordpress.com/2007/06/
[3] http://en.wikipedia.org/wiki/Rille
[4] http://apod.nasa.gov/apod/ap021029.html
[5] http://www.hq.nasa.gov/alsj/a16/a16.thumper.html
[6] http://en.wikipedia.org/wiki/Apollo_Lunar_Surface_Experiments_Package
[7] http://ares.jsc.nasa.gov/humanexplore/exploration/exlibrary/docs/apollocat/part1/ASE.htm
[8] http://mutoha.blogspot.com/2007/07/bulan-pernah-terbelah.html 

43 komentar:

  1. Kalau orang Islam harus percaya bahwa bulan pernah terbelah dua. Masalah ada tidaknya bukti kejadian tersebut di bulan, itu gak jadi masalah karena
    Allah berkuasa membelah bulan dan mengembalikannya ke keadaan semula tanpa bekas sama sekali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas komentarnya kang Maman,

      Tiada keraguan dalam hati seorang muslim bahwa Allah SWT sanggup membelah Bulan dan menyatukannya kembali; yang jadi masalah adalah kala muncul klaim telah ditemukannya bukti ilmiah terbelahnya Bulan, kemudian (sebagian) ummat muslim yakini tanpa bersikap kritis, padahal bukti yang diajukan sendiri bukan bukti yang benar; atau malah hoax.

      Mengklarifikasi kebenaran klaim, berguna untuk membantu menghindarkan ketersesatan.

      Read more: http://ufosiana.blogspot.com/2012/03/benarkah-bulan-pernah-terbelah-dua.html#ixzz1ptcd1yM1

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Dan ketahuilah bahwa ORANG KAFIR tidak akan pernah percaya akan Mukjizat Rasulullah dan itu sudah terjadi pada jaman sebelum Rasul. Allah sudah menutup hati mereka, karena mereka akan dijadikan kayu bakar api Neraka. Ingatlah ketika fir'aun mengejar musa dan tenggelam di laut merah, saat meregang nyawa fir'aun baru sadar "Kini aku tau bahwa tidak ada tuhan selain tuhannya Musa".

    kami Umat Muslim seluruh dunia, PERCAYA Bahwa Rasulullah itu Benar, dan hanya orang2 kafir menganggap itu Hoak. Tidakkah kalian menyadari tanda2 kekuasaan Allah. tapi mengapa kalian juga belum beriman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf, apa baca tulisannya sudah sampai ke bagian kesimpulan di alinea terakhir?

      Hapus
  3. Wahai kaum Musyrikin yang ada di Forum ini,
    Kalian ingin menyamakan Antara Ilmiah dengan gaib.
    kalian itu Bodoh atau gila?

    andaikan saya menyuruh anda, Tolong kau ambilkan angin untukku taruklah di dalam gelas. bisa ga?
    ampe matipun ga bakalah bisa.

    begitulah hal gaib tidak bisa di satukan dengan ilmiah. Orang2 kafir itu adalah manusia paling goblok di dunia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba baca dengan teliti mas Jundi, seperti saya tulis di awal artikel:

      "Pertanyaan ini sendiri muncul akibat adanya desas-desus yang menginformasikan telah ditemukannya bukti ilmiah oleh tim ekspedisi Apollo bahwa Bulan pernah terbelah hingga ke perutnya, yang mana berarti mengkonfirmasi kebenaran dari salahsatu mujizat Nabi Muhammad SAW, yaitu terbelahnya Bulan menjadi dua"

      Jadi tulisan ini membahas mengenai betul-tidaknya telah ditemukan BUKTI ILMIAH tersebut, bukan mempertanyakan kebenaran mujizat itu sendiri.

      Hapus
  4. membaca tulisan anda sangatlah menarik, dan terlihat dari tulisan anda mencoba membuat perspektif lain sehingga membuat pembaca tidak mengakui adanya bukti ilmiah akan adanya mukjizat yang diberikan Allah kepada Rasul.
    Tapi, saya melihat pijakan tulisan andapun sangatlah lemah, anda hanya mendasarkan dari tulisan yang bersebaran di internet dan kemudian mengilmiahkan seolah-olah ilmiah dengan cara anda sendiri.
    Bahkan dasar anda menulis hanya berdasarkan pernyataan ahli-ahli kaum kafir yang jelas tidak akan mengakui adanya mukjizat tersebut.
    Coba anda renungkan kembali, percayakah anda atas ungkapan ahli-ahli kafir tersebut? apakah mereka tidak berusaha menafikan segala kebenaran dan bahkan menyembunyikan kebenaran yang ada?
    itu dulu pertanyaan saya, nanti setelah anda jawab, kita lanjutkan diskusi ini...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah salah kaprah mas, saya justru ingin membuat rekan-rekan ummat Islam melek, dan mengerti mana fakta mana hoax. Dan silakan dicermati, khususnya pada bagian kesimpulan: saya tidak mengklaim mujizat Rasulullah itu tidak terjadi, tapi bahwa bukti yang dibilang sudah ditemukan ini yang hoax.

      Masalah di sini bukan pendapat si kafir atau si muslim, tapi pemikirannya betul atau tidak? Allah tidak menganugerahi manusia dengan akal-pikiran, melainkan dengan tanggung-jawab untuk memanfaatkannya secara benar.

      Hapus
    2. Justru itu anda tak usah memposting tulisan bahwa penelitian tersebut hoax..,
      Dengan anda menulis artikel ini telah menandakan bahwa anda percaya dengan semua riset ilmuwan kafir bahwa bukti tersebut adalah hoax????!!!!
      Tentunya namanya ilmuwan kafir tak akan pernah mendukung bahkan membenarkan mukjizat rasul kami...
      Tetapi tunggulah saatnya nanti ketika ilmu pengetahuan semakin maju pastinya ilmuwan akan kaget bahwa menemukan bukti bahwa bulan pernah terbelah..karena semua kepintaran,alat,teknologi yang di miliki umat manusia belum bisa mengungkap mukjizat dari rasul kami...

      Hapus
    3. Anda pikir anda tahu di balik semua pernyataan dan sanggahan kaum kafir yakni Ilmuwan adalah benar??
      Anda hanya menggunakan berita dan data yang belum tentu pasti KEBENARANNYA..
      Mungkin di samping penemuan Rilles...,para ilmuwan mungkin juga menemukan bukti ilmiah bulan terbelah..,tetapi oleh organisasi kafir(NASA) sengaja menyembunyikannya selama ini..
      seperti berita mengenai planet x(nibiru)...


      Tak bisa pahamikah wahai bayu ????

      Hapus
    4. Mengapa harus keukeuh mencari bukti? Apakah keimanan anda dilandaskan pada bukti fisik? Jadi kala ada "ilmuwan muslim" (yang tak jelas identitasnya) menyatakan telah ada bukti ilmiah untuk mujizat anu, anda merasa lega dengan keimanan anda?

      Dan ketika dibuktikan berita tersebut tidak benar, keimanan anda runtuh?

      Kalau anda sedemikian benci dan antipatinya dengan "ilmuwan kafir," kenapa anda pakai teknologi ciptaan mereka? Atau anda mengakses website ini menggunakan batu sabak?

      Hapus
  5. mari kita ke bulan untuk membuktikan
    hehehe

    BalasHapus
  6. Semua hanya Allah yg tahu...

    BalasHapus
  7. Memang Mukjizat sulit bisa terbukti secara ilmiah karena keterbatasan ilmu pengetahuan manusia yang tidak akan bisa mencapai ilmu Allah kecuali atas apa yang Allah kehendaki. Dan banyak kebenaran yang tidak perlu membuktikan bukti. Manusia itu lemah.... Dan Allah menguji keimanan manusia dengan jalan apa saja yang Allah kehendaki..
    Allahu A'lam....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mas Abu, seperti Allah swt firmankan bahwa ilmuNya tidak terbatas, dan manusia hanya diberi sangat sedikit saja bagian dari ilmuNya tersebut, jadi tidaklah betul bahwa suatu mujizat perlu mendapatkan penjelasan dari sisi logika, karena seringkali kemampuan nalar dan pemahaman kitalah yang masih terbatas.

      Hapus
    2. Menurut anda bahwa anda menulis artikel tersebut bukan untuk melemahkan iman agama kami melainkan untuk meneliti apakah "bukti" yang selama ini didesas-desuskan sebagai bukti ilmiah adanya mujizat?
      LALU KENAPA "JUDUL ARTIKEL "NYA KOK GINI:
      "Benarkah Bulan pernah terbelah dua?"
      Dengan judul tersebut berarti anda percaya dengan sanggahan para ilmuwan mengenai mukjizat tersebut...,seharusnya anda hanya cukup percaya pada ayat alqur'an dan hadits shahih saja..,TAK USAH MEMPERDEBATKAN KEBENARANNYA LEWAT ILMIAH..,
      APALAGI ANDA PERCAYA DENGAN SANGGAHAN ILMUWAN KAFIR YANG MENOLAK BAHWA RILLES BUKAN TANDA PEMBELAHAN BULAN..,memangnya apakah anda yakin bahwa riset tersebut memang benar untuk membuktikan bahwa BUKTI BAHWA BULAN TERBELAH SALAH?
      DENGAN KATA LAIN TERBUKTI...
      Mungkin ada riset lain yang membuktikan bahwa bulan terbelah tetapi sengaja di tutup tutupi oleh organisasi kafir(NASA) agar manusia tak tertarik untuk masuk islam..
      Sebagai contoh adalah berita tentang keberadaan planet x(nibiru) yang sampai sekarang sengaja di tutupi..
      Oleh karena itu janganlah di percaya oleh ilmuwan kafir...


      Hapus
    3. Makanya berulangkali saya sarankan, baca sampai akhir; di sana ada kesimpulannya apakah betul Bulan pernah terbelah dua.

      Yang saya kedepankan di sini fakta, yang bisa anda telusuri sendiri kalau memang betul ingin tahu (tapi nyatanya tidak kan? hanya ingin marah-marah?)

      Anda pikir orang tertarik masuk Islam karena mujizatnya terbukti benar? Masyaalloh, istighfar mas, yang membukakan hati terhadap keimanan itu hanya Allah, bukan bukti mujizat!

      Ilmuwan Barat itu rata-rata atheist; kecil ketertarikan mereka soal apakah temuan mereka akan mempercepat atau melambatkan suatu agama tertentu.

      Ummat Islam di sisi lain, itu rapuh dan mudah dipengaruhi, makanya kemajuan sains Islam selesai di era Ottoman karena setelah itu sukses dipecah-belah oleh dunia Barat.

      Hapus
    4. Bismillaah.
      Walhamdulillaah..saya quote kutipan ini
      "Anda pikir orang tertarik masuk Islam karena mujizatnya terbukti benar? Masyaalloh, istighfar mas, yang membukakan hati terhadap keimanan itu hanya Allah, bukan bukti mujizat!"

      Sepenuhnya anda benar dengan pernyataan tersebut :)
      Saya teringat dengan cerita tentang betapa dalamnya keimanan shahabat yang mulia yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq radiyallaahu 'anhu..yang membenarkan setiap berita yang dikabarkan oleh Rasulullaah shallallaahu 'alayhi wassallam (tentang peristiwa mi'raj).
      Demikianlah seharusnya sikap setiap muslim..apabila berita tersebut dari Allah ta'aala dan telah shahih/benar datangnya dari Rasulullaah..maka wajib mengimaninya tanpa perlu menuntut pembuktian ilmiah yang mana memang kita belum diberi kesanggupan untuk membuktikannya.
      Dan saya pun insyaa Allaah memahami bahwa penulis artikel ini tidak berusaha mengkerdilkan keimanan kaum muslimin..akan tetapi malah sebaliknya, membangun semangat bagi kaum muslimin untuk selalu kritis dan memastikan (tatsabut) kebenaran berita atau kabar yang ditemuinya terlebih dahulu.
      "Hai orang-orang yang beriman, apabila orang-orang fasik datang membawa berita kepadamu, maka periksalah lebih dahulu dengan seksama.." Al Hujuraat:6

      Hapus
    5. Terimakasih atas hadiah ayatnya mas Admin, sangat bermanfaat, Jazakallahu khairan katsiran.

      Hapus
  8. bukti tidak harus kuat om,,, krn bukti biasanya ada dlm dunia ilmiah.sdgkan mukjizat itu sendiri bersifat ilahiah. bukti yg paling kuat akan hal ini adalah IMAN. menurut ana, bukti2 yg menurut anda lemah sah-sah aja dipublikasikan... lagian penemuan astronot itu mendukung tentang adanya bulan terbelah. dunia ini tidak selamanya ilmiah dan butuh bukti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Artikel ini tidak mengklaim mujizat tidak terjadi, hanya meneliti apakah "bukti" yang selama ini didesas-desuskan sebagai bukti ilmiah adanya mujizat?

      Justru artikel ini mengklarifikasi bahwa "penemuan astronot" seperti banyak digambarkan dengan foto di artikel-artikel pendukung teori ini, hanyalah suatu fenomena alam yang relatif dangkal, jadi tidak mungkin dijadikan bukti Bulan pernah terbelah.

      Masalah mujizatnya pernah terjadi atau tidak, sampai saat ini baru bisa diakui berdasaran landasan iman, bukan ilmiah. Itu saja.

      Hapus
  9. Pertanyaannya adalah, apakah ada manusia yang pernah menginjakan kaki di bulan..?? Apakah kita, ummat Islam percaya dengan kaum kafirin Amerika Serikat, bahwa mereka pernah mencapai bulan..??

    Ada pakar Fisika yang mengatakan, sampai sekarang (dengan teknologi yang ada sekarang-pun!) dia tidak yakin manusia akan bisa bebas dari pengaruh radiasi di angkasa luar yang hampa udara itu. Material yang ada sekarang 'belum' menjamin bisa melindungi tubuh dari hal itu. (Ini didukung kesaksian mantan awak SKYLAB Russia yg memberi alasan kenapa Russia tidak pernah mengirim awak ke angkasa luar di luar atmosfer).

    Foto-foto NASA diuji oleh pakar fotografi ternyata merupakan foto palsu (banyak bukti-bukti yang dibuat-buat). Bayangan foto astronaut/Apollo XI terlihat di banyak titik (spot) yang berarti memakai "pencahayaan" dari banyak sumber/angle, sementara sumber cahaya di Bulan seharusnya hanya dari arah Matahari. Yang lebih mengejutkan, ternyata banyak astronot yang dikorbankan (dibunuh) karena tahu terlalu banyak dan banyak omong (vokal). Detektif yang menyelidiki ini juga mati secara misterius dalam kecelakaan mobil, sementara bukti-bukti yang dikumpulkannya dalam koper hilang misterius sampai saat ini.

    Simplenya begini: Apa anda yakin dengan teknologi komputer -- pakai program apa ya?-- dan telekomunikasi saat itu (tahun 1969), sudah bisa begitu hebat mengontrol pendaratan langsung (live!) dari Bumi. Sementara ketika Apollo I yang gagal meluncur dan membunuh seluruh astronot-nya, pernah gagal tes karena komunikasi ruang kontrol dan para astronot tidak "tersambung".

    Sang astronot vokal yang akhirnya 'dibunuh' itu bilang begini: bagaimana mau komunikasi ke Bulan, komunikasi inter-building (antar-ruang saja) kalian tidak bisa membuatnya dengan baik. Tragis bukan!

    Aneh, jubir NASA masih juga tega-teganya ngotot kalau alasan-alasan yg dikemukakan orang-orang di atas tak masuk akal. Argumen mereka, kalau memang itu penipuan -- masa sih seluruh orang/karyawan NASA dan mereka yang terlibat proyek ini (yang jumlahnya ratusan ribu) kok bisa-bisanya dibodohin semua? Apa itu masuk akal?

    Para pengritik NASA (beberapa orang yg dulu mengritik sempat juga 'di-Kopassus'-kan/diculik) menantang: kalau memang betul pernah ke Bulan, coba dibuat teleskop super-teliti untuk melihat bahwa bekas-bekas pendaratan (mobil astronauts dan bendera Amerika yang ditinggal di Bulan)? Sampai saat ini memang tidak akan dibuat proyek teleskop itu. Maklumlah, kata sang pengritik, sangat mudah membuat film super-canggih (baca: penipuan besar-besaran) kalau dananya US$ 40 Billions! Sementara, jawabannya barangkali masih harus kita tunggu dengan sabar sampai 2 (tahun) ke depan.

    Kabarnya para scientists Jepang sudah meluncurkan wahana angkasa luar untuk memotret permukaan bulan secara detail. Apakah memang akan ditemukan "rongsokan" bekas pendaratan Neil Armstrong, dkk serta bendera Amerika, The Stars Spangled Banner, yang berkibar-kibar dengan gagah itu? Kita tunggu saja hasil pelacakan para scientists Jepang itu. Ternyata, hanya the Japan/Japanese that can say "NO"!, terhadap penipuan terbesar sepanjang sejarah kehidupan manusia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Foto-foto NASA mengenai jejak misi Apollo 11 hingga Apollo 16 di Bulan bisa anda lihat di galeri foto ini: http://www.nasa.gov/mission_pages/apollo/revisited/

      Pernyataan China mengenali jejak pendaratan Apollo dari foto-foto satelit mereka: http://news.xinhuanet.com/english/sci/2012-02/06/c_131393210.htm

      Satelit Jepang mendeteksi jejak pendaratan Aplollo di Bulan: http://www.darkgovernment.com/news/japanese-lunar-probe-confirms-apollo-missions/

      Rekaman pengamatan via teleskop atas misi-misi Apollo: http://www.astr.ua.edu/keel/space/apollo.html

      Atau semuanya mau dianggap hasil conspiracy juga? :)

      Hapus
  10. Saya setuju dengan penulis ini. Apa yang dipaparkan disini bukan untuk melemahkan keimanan muslim. Saya yakin Bulan memang sudah pernah terbelah. Masalah ada tidaknya bukti ilmiah tergantung dari kemampuan dari teknologi manusia dan ijin Allah SWT. Aku sering menemukan beberapa hal ilmiah yang dijadikan bahan syiar yang ternyata rekayasa. Misalnya video rekaman alam kubur, penampakan-penampakan. Jangan sampai umat muslim melakukan perbuatan dusta walaupun bertujuan syiar. Ini akan berbalik menjadi mempermalukan muslim. Ingat!!! Kita tidak seperti agama 'k*****n' yang berkembang dengan dari landasan kedustaan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah, dan herannya banyak kaum muslimin yang lantas terbuai dan mencari-cari bukti kebesaran Allah swt dari hal-hal yang tidak semestinya.

      Tidakkah pernah terpikirkan, bahwa rekayasa tersebut mungkin saja dibuat oleh mereka yang ingin melemahkan Islam?

      Makanya Rasulullah saw sering mengutarakan mengenai pentingnya iman dibarengi dengan akal.

      Wassalam,

      Hapus
  11. "Rilles" juga tidak dapat menjelaskan garisan yang melingkari bulan yang seperti pernah terbelah dua. Sifat rilles adalah berselerakan seperti jalur-jalur sungai. Mereka Tidak dapat menjawab apakah garisan panjang yang mengelilingi bulan yang sememangnya terlihat seperti pernah terbelah suatu ketika dahulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. "garisan panjang yang mengelilingi bulan yang sememangnya terlihat seperti pernah terbelah suatu ketika dahulu." yang manakah? Adakah bukti atas pernyataan ini? Atau minimal lokasi tepatnya di mana, jadi bisa kita telusuri secara visual dari foto-foto Bulan?

      Hapus
    2. bukti kebesaran Allah itu benar. kamu meraguinya . tak sangka iman kamu lemah. . . kafir telah berjaya menutup kebenarannya... hahaha

      Hapus
    3. Dilihat artikel ini juga sebenarnya tidak memutuskan bahawa rilles itu benar atau cuma teori semata2. Kerana ia masih tidak dapat menjawab garisan panjang yg mengelilingi bulan.

      Hapus
    4. Dilihat artikel ini juga sebenarnya tidak memutuskan bahawa rilles itu benar atau cuma teori semata2. Kerana ia masih tidak dapat menjawab garisan panjang yg mengelilingi bulan.

      Hapus
  12. jika itu ada dalam AL QURAN pastilah itu benar, kecuali orang orang Kafir yang takut akan kebenaran

    BalasHapus
  13. yakin bener deh sama apa yg ada dalam al quran,, cuma sayang kita umat islam selalu saja mau di bodohi bahkan di adu domba,tanpa mau memahami apa arti sebenarnya yg tersurat dan tersirat di dalam alquran,,,, saya setuju dengan penulis dan pendapat raja yg dengan niat mengingatkan bahwa jangan ada kebohongan meskipun bersifat syiar,, yg nanti nya hanya akan menggiring kita kembali ke jurang kebodohan,, tanpa pernah mau mengkaji lg informasi yg masuk ke telinga dan otak kita,, sebagai mahluk tuhan yg sempurna gunakanlah hati dan pikiran mu untuk selalu kritis mencari dan memilah mana itu kebenaran. jgn maunya di suapi dan di bodohi melulu

    BalasHapus
  14. Artikelnya bagus... beriman tapi tetap kritis...

    BalasHapus
  15. ribut2, aduh argumen... pada rameh... udah pada sholat blm?.... benahi diri sendiri saja masih ngalor ngidul termasuk saya jg sich..... mending kita mah jalanin saja perintah allah swt, kan ada tuh rukun islam dan iman.... eheheheh mf ya cuman kasih pendapat.... matur suwun... saya jgn di marahin ya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menambah ilmu itu ibadah juga, janganlah lantas diberlakukan batasan seakan-akan kita harus mengurungkan menimba ilmu, namun cukup penuhi saja ibadah-ibadah yang wajib.

      Ingat, Islam pernah mencapai masa keemasan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan sains yang luar biasa di abad pertengahan, dan (dengan ijin Allah swt) semuanya terwujud karena para "ulama" (ilmuwan) yang secara aktif berpikir dan bertindak; bukan dengan (hanya) rajin beribadah, jadi haruslah seimbang.

      Hapus
    2. Hanny org kafir yg tdak mau mengakui kebesaran Allah SWT...
      Dri zman dahulu umat Islam tdak dibenarkan oleh org kafir
      Bahwa kenyata'an itu selalu tdk Di benarkan..

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  16. assalamu alaikum ,,,,

    masalah ini tidak usah banyak di perdebatkan , sesungguh nya akidah nya itu seperti ini ,,, kurangi lah perdebatan ,,,,

    nah jika kalian benar'' beriman dan kalian tidak meragukan isi AL-QUR'AN maka janganlah cepat terpengaruh oleh berita dari orang kafir , sesungguhnya orang kafir itu tidak mau menerima kebenaran yang sudah terjadi (kebnaran dalam AL-QUR'AN) nah , kan sudah jelas , dalam surah Al-Qamar , di situ sudah ada penjelasan nya , jika kalian memang berpedoman dengan AL-QUR'AN , pasti tidak ada lagi keragu-raguan .

    dan juga , jika orang kafir mengolok'' mukjizat rasul ,, maka bersabarlah

    baca surah An-Nahl ayat 127-128

    terimakasih

    BalasHapus
  17. salam mas Bayu Amus, teruskanlah anda meneliti dan meng kritisi setiap berita2 spt ini.. meskipun ini sangat menggugah keimanan, tapi memang sepantasnya kita tetap tabayun dengan berita2 seperti ini..
    semoga Allah selalu melimpahi anda dengan rahmat dan maghfirah...

    BalasHapus
  18. wah ane udah mengerti sekarang artikel misteri terbelahnya bulan thanks gan!

    BalasHapus
  19. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  20. Untuk ulasan mendetil dan mendalam tentang bulan terbelah silahkan simak tulisan saya yang berjudul:

    "Bulan Terbelah: Mukjizat Nabi Muhammad SAW dan Fenomena Tulisan Prof. Dr. Zaghloul El-Naggar"

    Tulisan itu bisa diakses di: https://islam-dan-sains.blogspot.com/2012/09/bulan-terbelah-mukjizat-nabi-muhammad.html

    Terima kasih atas perhatiannya

    BalasHapus